Takengon, Aceh (ANTARA) - Korban hanyut di aliran Sungai Jambo Aye di kawasan Layong Uyem Ratus, Kampung Serule, Kecamatan Bintang, Aceh Tengah, ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia.
Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tengah Thamrin Elasri mengatakan bahwa korban ditemukan di kawasan hutan pada aliran sungai yang sama namun sudah memasuki wilayah Kabupaten Bener Meriah.
"Korban ditemukan sekitar jam 11.30 WIB, sudah masuk wilayah Bener Meriah. Ditemukan di dalam air tersangkut pada bebatuan," kata Thamrin Elasri, Selasa malam.
Dari lokasi penemuan kata Thamrin korban kemudian dievakusi ke wilayah perkampungan Samar Kilang, Kecamatan Syiah Utama, Kabupaten Bener Meriah.
Karena menempuh perjalanan di dalam kawasan hutan dengan membawa jenazah korban kata Thamrin rombongan baru tiba di perkampungan Samar Kilang jelang malam hari.
"Sesudah magrib kami baru tiba di Samar Kilang. Ini kami baru mau berangkat dari Samar Kilang ke Aceh Tengah, rencananya jenazah akan dibawa langsung ke RSUD Datu Bertu Takengon," tutur Thamrin.
Menurutnya jenazah korban nantinya juga akan langsung dibawa oleh pihak keluarga ke kampung halamannya di Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues.
"Pihak keluarga sudah menunggu disana (RSUD Datu Beru), tadi kita sudah menghubungi pihak keluarga dari Blangkejeren. Kemungkinan langsung diselsaikan malam ini, karena jenazah sudah 6 hari kondisinya," kata Thamrin.
Dia mengatakan selama pencarian kondisi air sungai sangat deras. Pencarian di lakukan bersama tim gabungan.
"Dari Batalyon, SAR, Basarnas, BPBD Bener Meriah, Polsek Bintang, Kompi Brimob Bener Meriah, dan Polsek disini," sebut Thamrin.
Korban hanyut adalah Khairul Abdi (38) warga Kampung Mude lah, Kecamatan Kute Lintang, Kabupaten Gayo Lues.
Korban dilaporkan hilang terbawa arus pada Kamis (9/1), saat melakukan aktifitas mencari ikan di aliran sungai Jambo Aye di kawasan Loyang Uyem Ratus Serule, Kecamatan Bintang, Aceh Tengah.
Berdasarkan penuturan rekan korban bahwa pada hari Kamis tersebut sekira pukul 09.00 WIB, korban bersama rekan-rekannya sedang menyeberangi aliran sungai, karena kegiatan mereka dalam mencari ikan adalah menggunakan jala.
Korban kemudian terbawa arus ketika sedang menyeberangi aliran sungai tersebut hingga menghilang di dalam air.
Rekan-rekan korban pada awalnya sudah berusaha melakukan pencarian hingga akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke aparatur kampung setempat.
Korban dan rekan-rekannya disebut sudah berada di lokasi sungai pada Minggu (12/1), setelah tiba dari Kabupaten Gayo Lues yang tujuannya memang untuk mencari ikan.
Mereka berencana akan melakukan aktifitas mencari ikan di lokasi sungai tersebut hingga 12 hari.
Namun pada hari Kamis musibah tersebut terjadi. Korban hanyut dan hilang terbawa arus sungai hingga baru ditemukan setelah 6 hari pencarian.