Lhoksukon, Aceh (ANTARA) - Brigadir Irvan, anggota Bhabinkamtibmas Polsek Kecamatan Langkahan, jajaran Polres Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh menyumbang satu unit sampan dan pustaka mini untuk anak sekolah di pedalaman daerah itu dengan menyisihkan gajinya sebagai bentuk peduli pendidikan.
Brigadir polisi itu menyusuri sungai menggunakan perahu motor dengan jarak tempuh sekitar dua jam perjalanan menuju Dusun Sarah Raja, Gampong (desa) Leubok Pusaka, Kecamatan Langkahan dari Dusun Tanah Merah, pusat pemerintahan Leubok Pusaka pada Selasa (3/3).
Sarah Raja merupakan sebuah dusun di Leubok Pusaka, yang lumayan jauh di arah selatan bagian tenggara Lhoksukon, Ibu Kota Aceh Utara, sementara akses mudah menuju ke sana dari Dusun Tanah Merah hanyalah memakai perahu motor menyusuri sungai
Meskipun ada jalur darat yang bisa dilintasi menuju Sarah Raja lewat Dusun Seuleumak, namun kondisi jalannya memprihatinkan dan hanya bisa dilintasi kendaraan di saat tertentu saja yaitu saat sedang tidak musim hujan.
"Alhamdulillah kita telah bersilaturahmi ke sana kemarin untuk menyerahkan buku bacaan, buku tulis, papan tulis, iqra, muqaddam dan kemudian satu unit sampan sarana penyeberangan sungai untuk anak Dusun Sarah Raja," kata Irvan dihubungi di Aceh Utara, Rabu sore.
Selama ini Irvan telah menyulap sepeda motor dinasnya dengan memasang boks dan mengisi buku bacaan yang diberi nama pustaka keliling mini, dia aktif berkeliling desa di Kecamatan Langkahan dengan mendatangi kumpulan anak bermain di waktu senggang dia berdinas.
Mengetahui sulitnya anak pedalaman di Sarah Raja mengakses dunia pendidikan, maka Irvan bergegas ke sana, boks pustaka kelililing itupun bersama buku bacaan disumbang ke anak itu yang diterima kepala dusun setempat.
"Jika ada rezeki lagi, saya akan membuat boks buku baru, supaya bisa membawa buku berkeliling untuk anak- anak yang ada di gampong lainnya," sebut Irvan dengan nada ikhlas.
Awalnya Irvan hanya berencana menyumbang buku untuk anak TK dan murid SD sederajat di Dusun Sarah Raja, tetapi setiba di sana Brigadir Polisi ini mengetahui fakta baru bahwa sampan yang digunakan anak- anak sebagai sarana penyeberangan sungai itu merupakan pinjaman dari warga setempat.
"Begitu mengetahui tentang sampan itu, kemudian saya membeli satu unit sampan dari warga setempat seharga Rp 1 juta untuk saya sumbang ke mereka," kata Irvan lagi.
Semua itu, tambah Irvan, dilakukan demi memudahkan anak- anak Sarah Raja dalam mengakses pendidikan dan lebih bersemangat untuk bersekolah, meskipun nyawa menjadi taruhan dalam perjuangan mereka mengejar cita-cita karena harus mengarungi sungai hampir saban hari menuju sekolah.
Irvan berjanji akan kembali lagi untuk mengontrol perkembangan anak-anak di Dusun Sarah Raja.
Bagi Irvan membantu anak-anak dengan buku-buku bermutu sarat pengetahuan akan membantu menciptakan generasi yang cerdas ke depannya.
Dalam kunjungan itu Irvan mengenakan seragam dinas yang di dampingi di antaranya Keuchik (kepala desa) Leubok Pusaka Sulaiman S, Brigadir Polisi ini juga bermalam dan menyempatkan diri untuk mengajar anak- anak sebelum esoknya ia kembali pulang untuk berdinas.
Sementara Keuchik Lubok Pusaka Sulaiman S dihubungi terpisah membenarkan kondisi anak di Dusun Sarah Raja dalam mengakses pendidikan selama ini.
Dikatakan puluhan anak TK dan SD sederajat di Dusun Sarah Raja selama ini memilih bersekolah ke Sah Raja, Kecamatan Pante Bidari, Kabupaten Aceh Timur karena lebih dekat, sementara siswa tingkat SMP dan SMA memilih turun ke Dusun Tanah Merah.
Jarak yang ditempuh ke sekolah oleh anak-anak dari Dusun Sarah Raja ke Sah Raja, Kecamatan Pante Bidari sekitar 1 jam lebih, mulai dari berjalan kaki hingga menyeberang sungai dengan sampan.
"Dulu memang ada ketek (rakit) penyeberangan di sana (Dusun Sarah Raja) untuk menyeberang sungai, tetapi sekarang tidak ada lagi karena rusak faktor bencana banjir," katanya.
Karena itu pihaknya mengucapkan terimakasih kepada Brigadir Irvan yang telah membantu anak- anak di Dusun Sarah Raja.
Meski demikian pihaknya berharap akan adanya kepedulian serius dari pemerintah setempat untuk warganya, baik itu berupa penyediaan transportasi sungai yang lebih layak, maupun membangun akses jalan memadai.