Jakarta (ANTARA) - Wayne Rooney mengungkapkan bahwa pemerintah dan otoritas sepak bola memperlakukan para pemain seperti "babi" selama pandemik virus corona.
Kompetisi elite sepak bola Inggris telah dihentikan setidaknya sampai 3 April dan setelah itu Liga Premier akan menentukan apakah kompetisi bisa kembali dilanjutkan.
"Untuk pemain, staf dan keluarga mereka, ini merupakan pekan yang mengkhawatirkan," kata Rooney yang dilansir BBC pada Minggu (15/3).
"Salah satu penyebabnya adalah kurangnya kepemimpinan dari pemerintah dan Federasi Sepak Bola Inggris (FA) serta Liga Premier."
"Olahraga lainnya - tenis, Formula 1, rugby, golf, sepak bola di negara-negara lain telah dihentikan sedangkan kami disuruh melanjutkan kompetisi."
"Saya rasa banyak pemain yang bertanya-tanya, 'Apakah ada hubungannya dengan uang yang terlibat?'. Mengapa kita harus menunggu sampai Jumat (untuk menghentikan liga)? Mengapa Mikel Arteta (manajer Arsenal) perlu sakit sebelum kompetisi Inggris melakukan hal yang benar?"
"Setelah pertemuan darurat, akhirnya keputusan yang tepat dibuat sebelumnya para pemain sepak bola di Inggris merasa diperlakukan seperti babi."
"Saya tahu bagaimana perasaan saya. Bila ada di antara keluarga saya terinfeksi melalui saya karena saya harus bermain saat waktu yang tidak aman dan mereka sakit parah, saya harus berpikir dua kali untuk bermain lagi. Saya tidak akan pernah memaafkan pihak otoritas."
Rooney, yang juga menjabat posisi asisten pelatih Derby, meyakini bahwa harus ada restrukturisasi radikal untuk kalender sepak bola agar kompetisi musim ini dilanjutkan.
"Kami senang bermain sampai September bila musim berlanjut, bila memang harus begitu. Itulah tugas kami," tambah Rooney.
"Selama kami tahu akan aman untuk bermain dan ini adalah lingkungan yang aman bagi penonton, kami siap bermain."
“Piala Dunia berikutnya digelar November dan Desember 2022, jadi kalian bisa memanfaatkan situasi ini sebagai kesempatan dan kami akan mengakhiri musim 2019/20 ini pada akhir tahun, kemudian bersiap untuk 2022 dengan memulai dua musim ke depan dari musim dingin.”