Banda Aceh (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr Hanif menyatakan terdapat empat orang warga Provinsi Aceh yang positif tes cepat (rapid test) COVID-19, salah satunya seorang tenaga medis di fasilitas kesehatan.
"Hasilnya ada yang positif dan yang negatif. Ada beberapa positif, kalau enggak salah saya ada empat orang," katanya di Banda Aceh, Jumat.
Keempat orang itu merupakan warga Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Pidie, dan Kota Lhokseumawe. Mereka telah dilakukan pemeriksaan sampel lendir (swab) dan dikirim ke laboratorium PCR Balitbangkes di Jakarta.
Baca juga: Ketua Fraksi Golkar DPRD Sumut meninggal, hasil tes positif COVID-19
Kata Kadis, pemeriksaan swab perlu dilakukan guna memastikan warga tersebut positif atau negatif COVID-19. Dalam beberapa hari ke depan pihaknya akan mendapatkan hasilnya dari Balitbangkes.
"COVID-19 itu positif apabila sudah terkonfirmasi labrotorium (PCR), kalau itu belum dikonfirmasi itu belum positif (COVID-19)," katanya.
Hanif menyampaikan Pemerintah Aceh telah menerima 2.400 rapid test dari pemerintah pusat, dan telah dibagikan ke seluruh rumah sakit di Tanah Rencong. Namun rapid test itu tidak sekaligus digunakan.
Baca juga: Kematian akibat virus corona di Prancis capai 13.197 orang
"Gunanya, rumah sakit kalau terima pasien lakukan tes awal dengan rapid test, jadi kalau dihabiskan nanti masuk pasiennya tidak ada lagi rapid test," katanya.
Menurut Hanif, tes cepat yang telah digunakan sekitar 20-30 persen dari totalnya. Tes itu dilakukan apabila terdapat pasien yang dicurigai menyerupai ke arah COVID-19.
Baca juga: PKK Nagan Raya bagikan 1.000 masker cegah corona
"Kalau enggak curiga ke arah itu (COVID-19) enggak dites. Kemudian ditambah dengan petugas kesehatan kita yang dianggap terkontak dengan pasien yang corona atau diduga corona," katanya
Jika Pemerintah Aceh mendapat penambahan rapid test, maka juga akan dites terhadap orang dalam pemantauan (ODP) yang baru, namun bagi ODP yang telah mengikuti masa isolasi lebih 14 hari tidak dilakukan rapid test.
Sebelumnya, Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Kamis, mengatakan pemerintah telah melakukan melakukan tes cepat COVID-19 terhadap 2.400 orang warga, dan targetnya hal serupa juga akan dilakukan terhadap 25 ribu warganya.
"Sudah kita lakukan (tes cepat, red.) 2.400 orang, kira-kira baru 10 persen kalau target 25 ribu orang," kata di Banda Aceh.
Saat itu, Gubernur Nova tidak memerinci jumlah positif atau negatif dari 2.400 hasil tes cepat tersebut.
Namun, kata Nova, apabila alat untuk tes cepat mencukupi maka Pemerintah Aceh akan melakukan hal serupa terhadap 30 ribu hingga 40 ribu warga di provinsi yang memiliki total penduduk lima juta jiwa lebih tersebut.