Meulaboh (ANTARA) - Harga jual batu bara Aceh yang diproduksi oleh PT Mifa Bersaudara dan PT Bara Energi Lestrai mengalami penurunan tajam akibat dampak krisis global akibat pandemi virus corona (COVID-19).
"Dampak yang dirasakan perusahaan semenjak bulan Maret 2020, merosotnya permintaan pasar menyebabkan harga batubara turun drastis,” kata Direktur Utama PT Mifa Bersaudara dan PT Bara Energi Lestari, Ricky Nelson dalam keterangannya diterima di Meulaboh, Jumat malam.
Menurutnya, harga jual batu bara di akhir bulan Februari 2020 yakni sebesar $22.32 turun menjadi $17.31 di awal bulan Mei per ton.
Hal ini terjadi karena negara tujuan ekspor batubara melakukan pembatasan permintaan.
Akibat hal ini, perusahaan penghasil batubara harus menyesuaikan produksinya sehingga krisis keuangan terjadi karenakan proyeksi pendapatan jauh dibawah target yang telat direncanakan.
Hal ini membuat PT Mifa Bersaudara dan PT Bara Energi Lestari harus melakukan perubahan strategi dengan cepat, diantaranya menurunkan produksi, membatasi pengeluaran, menunda pembayaran, serta melakukan penghematan di semua aspek supaya tetap bisa bertahan dan tidak sampai menghentikan operasi.
"Kami juga mengharapkan dukungan dari semua aspek baik dari karayawan, rekanan kerja, masyarakat dan pemerintah, serta doa agar pandemi ini segera berakhir. Sehingga Mifa Bersaudara dan Bara Energi Lestari bisa melakukan kegiatan operasionalnya seperti biasanya," tutup Ricky Nelson.