Surabaya (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Provinsi Jawa Timur mencatat jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di wilayah setempat hingga Minggu, pukul 17.00 WIB mencapai 2.150 orang.
"Hari ini tambahan pasien positif COVID-19 sebanyak 62 orang," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Minggu malam.
Khusus Kota Surabaya tambahannya 24 orang sehingga totalnya mencapai 1.059 orang atau hampir separuh dari keseluruhan pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Jatim.
Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut, kembali mengingatkan kepada masyarakat, khususnya di "Kota Pahlawan", untuk mengikuti anjuran pemerintah dengan cara tidak keluar rumah kecuali kepentingan mendesak.
Selain itu, kata dia, pola hidup bersih dan sehat juga tidak boleh diabaikan, seperti cuci tangan dengan air mengalir, menggunakan masker, hindari kerumunan hingga penerapan jaga jarak sosial dan fisik.
Setelah Kota Surabaya, tambahan kasus baru masing-masing enam orang dari Tuban dan Jember, empat orang asal Sidoarjo, serta masing-masing dua orang dari Bangkalan, Magetan dan Gresik.
Selain itu, masing-masing satu orang dari Kabupaten Mojokerto, Tulungagung, Kabupaten Pasuruan, Jombang, Banyuwangi, Kabupaten Kediri, serta Kabupaten Probolinggo.
"Ada juga tambahan sembilan orang asal anak buah kapal (ABK)," kata Khofifah yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim tersebut.
Terkait dengan pasien sembuh di Jatim saat ini mencapai 337 orang (15,67 persen) atau bertambah 25 orang, yakni 11 orang asal Kabupaten Probolinggo, enam orang asal Lamongan, empat orang asal Surabaya, dua orang asal Gresik, dan masing-masing satu orang asal Kota Probolinggo serta Pacitan.
Untuk kasus meninggal dunia karena COVID-19 di Jatim hingga saat ini tercatat 211 orang (9,81 persen) atau bertambah 15 orang, yakni 12 orang asal Surabaya serta masing-masing satu orang asal Kabupaten Probolinggo, Sidoarjo, dan Jember.
Warga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) di Jatim mencapai 4.943 orang atau bertambah dari data sehari sebelumnya 4.823 orang, sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) tercatat 22.734 orang atau meningkat dari sehari sebelumnya 22.613 orang.