Redelog (ANTARA) - Massa yang tergabung dalam Aliansi Bersama untuk Rakyat Bener Meriah (Abuya-BM) mendatangi gedung DPRK setempat, Jumat.
Kedatangan massa kali ini adalah untuk kedua kalinya mereka menuntut pemerintah daerah setempat menunjukkan kinerja serta mempertanggungjawabkan program-program kerja khususnya saat di tengah pandemi COVID-19.
"Mendesak DPRK Bener Meriah untuk menggunakan hak interpelasinya terhadap pemerintah daerah agar mempertanggungjawabkan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan selama ini," kata salah seorang peserta aksi Munawir saat audiensi berlangsung di DPRK setempat.
Diantara sepuluh poin tuntutannya, massa Abuya-BM menyebut bahwa program dan kebijakan Pemkab setempat selama pandemi telah banyak menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat, seperti diantaranya pembagian sunlight kepada masyarakat sebagai pengganti sabun cuci tangan, terkait penyaluran BLT, dan program bantuan ketahanan pangan.
"Sehingga menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat," sebut Munawir.
Selain itu massa juga mendesak pemerintah daerah setempat untuk transparan dalam penggunaan anggaran dana selama penanganan pandemi COVID-19 khususnya yang bersumber dari APBK.
Massa juga menuntut keseriusan Pemerintah Kabupaten Bener Meriah dalam penanganan COVID-19 secara berkelanjutan.
"Meminta keseriusan Pemerintah Daerah Bener Meriah dalam menangani persoalan perekonomian masyarakat di tengah pandemi Corona," bunyi poin kelima tuntutan massa Abuya-BM.
Saat audiensi berlangsung di gedung DPRK setempat tampak hadir Plh Bupati Bener Meriah Haili Yoga bersama sejumlah Asisten pemerintahan setempat.
Sementara dari pihak DPRK Bener Meriah sebagai fasilitator dalam hal ini juga langsung dihadiri oleh Ketua DPRK M Saleh beserta sejumlah anggota dewan setempat.