Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menilai bahwa pagu indikatif anggaran Kementerian Pertanian yang dialokasikan sebesar Rp18,4 triliun pada 2021 masih jauh dari memadai.
Dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IV DPR RI di Jakarta, Senin, Mentan Syahrul menyatakan bahwa pemulihan ekonomi pada 2021 akan banyak bertumpu pada sektor pertanian, terutama dalam menjaga ketahanan pangan usai masa pandemi.
"Pagu indikatif sebesar Rp18,4 triliun yang dialokasikan kepada Kementerian Pertanian pada 2021 tampaknya masih jauh dari memadai," kata Mentan Syahrul.
Mentan memaparkan bahwa Kementan telah merancang program yang akan dijalankan pada 2021, seperti peningkatan kapasitas produksi, diversifikasi pangan lokal, penguatan cadangan dan sistem logistik pangan. Kemudian, pengembangan pertanian modern dan peningkatan ekspor.
Menurut Syahrul, dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi pasca masa pandemi COVID-19, Kementan pun mengusulkan tambahan anggaran 2021 sebesar Rp10 triliun.
Seperti diketahui, anggaran Kementerian Pertanian pada 2020 yang awalnya sebesar Rp21,05 triliun mengalami efisiensi atau terpangkas menjadi Rp14 triliun.
Pemangkasan anggaran tersebut sejalan dengan Instruksi Presiden terkait refocusing kegiatan dan realokasi anggaran untuk mendukung ketersediaan pangan pada masa pandemi COVID-19 di Indonesia.
"Kami butuh Rp10 triliun tambahan dari apa yang ada, bukan Rp2 triliun-Rp3 triliun, karena daya petani hanya sampai empat lima bulan, mereka sudah terseok-seok. Bukan membagikan BLT, berikan kerja untuk bisa mereka produktif, dan memberi pangan," kata Mentan.
Syahrul pun memaparkan bahwa dengan alokasi pagu indikatif tahun 2021, anggaran sebesar Rp18,43 triliun akan dimanfaatkan melalui lima program, yakni dukungan manajemen; ketersediaan, akses dan konsumsi pangan berkualitas; nilai tambah dan daya saing industri.
Kemudian, program riset dan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta program pendidikan dan pelatihan vokasi.
Ada pun alokasi terbesar diarahkan pada Program Ketersediaan, Akses dan Konsumsi Pangan Berkualitas sebesar Rp10,53 triliun. Sesuai dengan Surat Bersama Pagu Indikatif (SBPI), Kementerian Pertanian ditargetkan untuk memenuhi sasaran produksi beberapa komoditas strategis pada tahun 2021, di antaranya padi sebesar 63,5 juta ton; jagung sebesar 26 juta ton, kedelai 480.000 ton dan daging sapi/kerbau sebesar 463.000 ton.
Kementerian Pertanian yang tugas utamanya menyediakan pangan penduduk, pada tahun 2021 juga merancang target produksi beberapa komoditas pangan utama lainnya, yaitu produksi bawang merah sebesar 1,74 juta ton; cabai 1,45 juta ton; serta komoditas strategis lainnya ditargetkan meningkat dibandingkan tahun 2020.
Pembangunan pertanian juga mendapat dukungan Dana Alokasi Khusus (DAK) pertanian. Pagu alokasi anggaran DAK pertanian tahun 2021 sebesar Rp1,4 triliun, yang diarahkan untuk mendukung pembangunan/perbaikan infrastruktur dasar pertanian dan sarana pendukungnya di daerah.
Mentan minta anggaran 2021 ditambah Rp10 triliun
Senin, 22 Juni 2020 14:40 WIB