Meulaboh (ANTARA) - Seorang pasien reaktif COVID-19 asal Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur, berinisial WA (29) pada Selasa malam, akhirnya terpaksa dibawa ke Posko Tim Gugus Pencegahan dan Penanggulangan (TGPP) COVID-19 Kabupaten Aceh Barat berlokasi di Desa Seuneubok, Kecamatan Johan Pahlawan, Meulaboh.
Pria yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) Kapal Teluk Sinabang tersebut dievakuasi ke pusat ibu kota kabupaten, karena penempatan dirinya untuk dikarantina di sebuah tempat layanan kesehatan mendapatkan penolakan dari masyarakat Desa Suak Raya, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat.
“Alhamdulillah, dengan koordinasi semua pihak, pasien reaktif COVID-19 warga Ponorogo, Jawa Timur sudah dievakuasi ke Meulaboh. Sementara diinapkan di Posko TGPP COVID-19 Aceh Barat,” kata Juru Bicara Pemkab Aceh Barat, Amril Nuthihar di Meulaboh, Selasa malam.
Menurutnya, evakuasi pasien tersebut untuk mendengarkan aspirasi masyarakat yang meminta agar seorang ABK tersebut dipindahkan perawatannya dari desa setempat.
Mendapatkan masukan tersebut, pejabat dari Dinas Kesehatan bersama TGPP COVID-19 Aceh Barat kemudian menjemput pasien WA untuk dilakukan perawatan lebih lanjut.
Sementara itu, Pejabat sementara Kepala Desa Suak Raya, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, Jufri mengatakan penolakan yang dilakukan masyarakat di desanya, karena kekhawatiran terinfeksi penyakit tersebut.
Ia mengakui sebelumnya puluhan warga di desanya melancarkan protes agar pasien reaktif COVID-19 agar dipindahkan ke lokasi lain, serta tidak dirawat di klinik yang berlokasi di desa setempat.
“Saya hanya menyampaikan aspirasi dari masyarakat, alhamdulillah semua sudah tertangani dengan baik. Tidak ada lagi masalah, masyarakat juga sudah tenang sekarang,” kata Jufri singkat.