Banda Aceh (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) I meningkatkan kapasitas petani melalui pelatihan guna menjaga kualitas salah satu komoditas unggulan di Bener Meriah yakni kopi.
“Kopi merupakan salah satu komoditas unggulan yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan sehingga Pertamina mengambil peran untuk ikut serta dalam pengembangan kopi di Tanah Air salah satunya di Bener Meriah,” kata Unit Manager Communication, Relations, & CSR MOR I, Roby Hervindo dihubungi di Banda Aceh, Jumat.
Ia menjelaskan pelatihan tersebut diberikan kepada mitra binaan PT Pertamina yang ada di Kabupaten Bener Meriah.
“Peran kita tidak hanya dapam pelatihan, tapi juga ikut serta memberikan bibit unggul kopi yang telah bersertifikat guna mendapatkan hasil maksimal,” katanya.
Ia menyebutkan Pertamina MOR I memberikan pelatihan untuk 46 petani kopi yang menjadi mitra binaan Pertamina dengan waktu pelaksanaan selama 22 minggu.
Roby menambahkan, 46 petani kopi tersebut sudah menjadi mitra binaan Pertamina sejak tahun 2019. Pinjaman yang diberikan Pertamina MOR I adalah sebanyak Rp 1,92 miliar.
Ia menyebutkan pelatihan tersebut terdiri dari tiga tahap masing-masing assessment yang dibagi menjadi analisis tanah & tanaman, analisis kualitas biji kopi, analisis hama tanaman, sosialisasi rekomendasi, serta pengadaan bibit Unggul bersertifikat.
Kemudian tahap pelatihan merupakan tahap pembelajaran bagaimana menanam dan budidaya tanaman kopi yang baik dan benar.
Tahap terakhir adalah tahap penanaman, pendampingan, monitoring, serta finishing. Tahap ini meliputi tahapan untuk penanaman bibit unggul dan pemantauan serta pengawasan kondisi tanaman pasca proses penanaman.
“Pengembangan kapasitas ini sebagai bagian dari upaya Pertamina mengembangkan usaha UMKM, terutama di tengah situasi pandemi,” katanya.
Pihaknya berharap dengan dukungan yang diberikan tersebut dapat mengembangkan petani, sehingga membantu Indonesia terhindar dari resesi.
Ia menambahkan untuk pelatihan kopi tersebut, Pertamina menggelontorkan anggaran sebanyak Rp 139 juta.