Banyumas (ANTARA) - Anggota MPR/DPR RI Siti Mukaromah mengatakan perumusan Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia tidak luput dari peran ulama yang terlibat di dalamnya, salah satunya K.H. Abdul Wahid Hasyim yang merupakan tokoh Nahdlatul Ulama.
"Oleh karena itu, dalam sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, memberikan arah kepada kita agar dalam kehidupan bernegara yang terdiri atas beberapa agama dapat memiliki toleransi yang kuat," kata perempuan yang akrab disapa Erma itu di Banyumas, Jawa Tengah, Selasa.
Erma mengatakan hal itu saat Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang meliputi Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia, UUD NRI Tahun 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika di Pondok Pesantren Jogo Negoro, Desa Pamijen, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas.
Dengan demikian, kata dia, menjunjung tinggi nilai-nilai perbedaan beragama sudah final bagi bangsa Indonesia.
Selain itu, kata dia, musyawarah menjadi keharusan dalam membuat berbagai keputusan.
"Posisi anggota DPR merupakan perwakilan masyarakat untuk bermusyawarah dalam menentukan berbagai arah kebijakan pembangunan pemerintah dari tingkat kabupaten sampai dengan pusat," kata dia yang berasal dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) Daerah Pemilihan Jawa Tengah VIII (Banyumas dan Cilacap).
Erma mempersilakan peserta sosialisasi untuk mempelajari materi dalam buku yang telah dibagikan kepada lebih dari 150 orang mengingat waktu yang terbatas karena adanya pandemi COVID-19.
Terkait dengan pandemi COVID-19, dia mengharapkan masyarakat untuk selalu dalam kondisi sehat sehingga tidak terpapar oleh virus corona jenis baru tersebut.
Bahkan, saat baru memulai sosialisasi, dia meminta seluruh peserta kegiatan untuk menggunakan masker sebagai bagian dari pelaksanaan protokol kesehatan.
"Saya tidak ingin setelah forum ini terjadi klaster baru. Untuk itu, selain saya, tolong gunakan masker," katanya sebelum menyampaikan materi.
Dalam kesempatan tersebut, Erma berpesan kepada masyarakat untuk bijak dalam mengelola keuangan karena situasi pandemi COVID-19 belum diketahui kapan akan berakhir.
"Sementara itu, banyak batasan-batasan untuk kita bekerja dan beraktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari," katanya.