Banda Aceh (ANTARA) - Besok, Rabu (7/10/2020), program "Wali Kota Menjawab" kembali mengudara lewat 10 stasiun radio di Banda Aceh. Di program "Wali Kota Menjawab" edisi Oktober kali ini mengangkat tema "We Love Banda Aceh For The Most Lovable City".
Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman akan tampil sebagai nara sumber. Pada acara ini, Wali Kota Aminullah akan menyampaikan secara detail terkait kampanye "We Love Cities" yang digelar World Wildlife Fund (WWF).
"Mari kita beri dukungan lewat akun media sosial kita masing-masing, baik IG, FB maupun Twitter. Sertakan #welovebandaaceh di setiap status yang diupload. Dan jangan lupa berikan vote dengan meng-klik link https://welovecities.org/IN/banda-aceh/," ujar Aminullah di Banda Aceh, Selasa.
Wali kota mengungkapkan, Banda Aceh saat ini telah berhasil menembus 10 besar, dan bersaing dengan kota-kota lainnya dari 26 negara di dunia, seperti Paris, Los Angeles, Buenos Aries hingga Mexico City untuk meraih predikat The Most Lovable City, kota yang paling dicintai se-dunia. Dari Indonesia, ada Jakarta dan Balikpapan yang juga menjadi kompetitor "Kota Gemilang" dalam program ini.
Aminullah berharap kampanye terus dilakukan secara masif lewat media sosial dengan cara mengupload status yang menyertakan hastag #welovebandaaceh sebanyak-banyaknya. Ia juga meminta warga kota memberikan dukungan lewat vote melalui link https://welovecities.org/IN/banda-aceh/.
Kampanye global di media sosial ini bertujuan mengangkat beragam solusi dalam mewujudkan kota berkelanjutan dan memobilisasi dukungan publik untuk inisiatif-inisiatif tersebut.
Banda Aceh menjadi salah-satu kota di dunia yang dipilih WWF untuk program ini setelah mengisi form platform internasional perubahan iklim pada program one planet city challenge (OPCC) oleh ICLEI-WWF pada pertengahan Tahun 2019 di Jakarta.
Dalam program ini, seluruh kota peserta diminta menampilkan keunggulannya masing-masing dalam upaya mengatasi perubahan iklim yang dapat mencakup berbagai sektor, seperti energi, transportasi, limbah, bangunan hingga pangan.