Banda Aceh, 16/10 (Antaraaceh) - Wakil Ketua sementara DPR Aceh Sulaiman Abda mengatakan jika Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo beroperasi secara penuh maka akan menjadi "mesin uang" atau sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah itu.
"Selama ini miliaran rupiah hasil penjualan ikan yang ditangkap di perairan laut Aceh itu setiap harinya beredar di luar karena kita tidak memiliki pelabuhan operikanan terpadu seperti di Lampulo ini," katanya itu di Banda Aceh, Jumat.
Politisi Partai Golkar Aceh itu didampingi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Raihanah dan Kepala Dinas Perdagangan Safwan, meninjau pembangunan Pelabuhan Perikanan Samudera yang dananya bersumber dari APBN dan APBA setempat.
Alokasi anggaran untuk pembangunan mega proyek yang pada awalnya senilai Rp500 miliar. Pembangunan pelabuhan perikanan dengan luas areal mencapai 52 hektare ini pada awalnya dilakukan oleh Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias.
"Bahkan, saya menyatakan bahwa jika Pelabuhan Perikanan Samudera yang dibangun bertaraf internasional ini beroperasi secara penuh maka merupakan titik awal kebangkitan ekonomi Aceh," kata Sulaiman Abda menambahkan.
Untuk itu, ia berharap sejumlah instansi terkait yang terlibat dalam pembangunan Pelabuhan Perikanan Lampulo itu agar bekerja optimal guna menyelesaikan mega proyek yang nantinya mampu menampung ribuan tenaga kerja.
Sulaiman Abda juga menjelaskan, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan memberikan perhatian besar untuk menyelesaikan pembangunan Pelabuhan Perikanan Samudera bertaraf internasional yang dinilai terbaik di ujung Pulau Sumatera ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Raihanah menyatakan saat ini sedang dilakukan pembangunan dermaga dan penggerukan kolam yang mampu menampung sekitar 200 kapal boat berkapaitas 30 grosston.
"Sebagian dermaga sudah beroperasi dan untuk kolam atau dermaga tambahan terus dipacu yang diharapkan bisa selesai hingga akhir 2014. Setiap harinya ribuan orang melakukan transaksi komoditas perikanan di pelabuhan ini," kata dia menjelaskan.
Dia juga menjelaskan bahwa seorang pengusaha ekspor ikan di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara kini telah membangun pabrik pengalengan ikan dengan cara membangun cold stroge dan pabrik es batang di pelabuhan itu.
Pewarta : Azhari