Jakarta (ANTARA) - Direktorat Polairud Baharkam Polri mengerahkan delapan armada kapal patroli dan empat helikopter jenis Dauphin AS 365 N.3 dan Bell 429 untuk mencari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu.
Tiga kapal milik Polairud Polda Metro Jaya juga dikerahkan untuk membantu pencarian.
Dirpolair Korpolairud Baharkam Polri Brigjen Pol Mohammad Yassin Kosasih dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, mengatakan, selain mengerahkan kapal, Ditpolairud juga mengerahkan alat untuk mencari kotak hitam pesawat.
"Dalam membantu pencarian pesawat yang jatuh tersebut, kami membawa dua set Vinger Locater yaitu alat untuk mencari Black Box dan 50 orang penyelam yang terdiri dari penyelam Ditpolair, penyelam Ditpolairud Polda Metro Jaya, penyelam Ditpolairud Polda Banten dan penyelam dari KorBrimob," ujar Yassin.
Yassin mengatakan hal ini atas instruksi Kabaharkam Polri Komjen Pol Agus Andrianto melalui Kakorpolairud agar membantu pencarian Search and Rescue (SAR) dengan maksimal.
Pihaknya juga menurunkan beberapa speed boat dan perahu karet untuk melakukan penyisiran mencari serpihan serta badan utama pesawat.
Kemudian nantinya tim penyelam akan melakukan penyelaman dengan tetap berkoordinasi dengan Basarnas dan unsur SAR lainnya.
"Saya juga berharap pada saat dilakukan penyisiran dan penyelaman, cuaca dalam kondisi baik," imbuh Yassin.
Sebelumnya pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 182 hilang kontak sesaat setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB siang.
Pesawat Boeing 737-500 ini rencananya akan menempuh rute Bandara Soetta menuju Bandara Internasional Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.
Pesawat tersebut mengangkut 50 orang penumpang yang terdiri atas 40 penumpang dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi. Pesawat juga membawa 6 orang awak pesawat yang sedang bertugas dan 6 orang awak pesawat sebagai penumpang.
Ditpolairud kerahkan 8 kapal dan4 heli bantu pencarian pesawat
Minggu, 10 Januari 2021 11:06 WIB