Sumenep (ANTARA) - Pencarian tiga orang nelayan korban Kapal Motor Berhasil II yang mengalami kecelakaan laut pada 14 Februari 2021 di sekitar Perairan Pulau Genting, Kabupaten Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur hingga kini belum membuahkan hasil.
Menurut Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sumenep Abd Rahman Riadi di Sumenep, Selasa, saat ini pihaknya masih berupaya mendatangkan tim penyelam, karena menurut perkiraan dari korban selamat, ketiga orang itu kemungkinan terkurung di badan kapal.
"Salah satu cara yang bisa dilakukan, akan mendatangkan penyelam profesional. Kami masih berkoordinasi dengan Basarnas," katanya.
Pencarian hingga kini tetap dilakukan, hanya jumlah personel yang dikerahkan berkurang. Para nelayan di sekitar Kecamatan Saronggi di sekitar Pulau Gili Genting Sumenep juga terus membantu melakukan pencarian.
Ketiga orang nelayan yang dinyatakan hilang sejak musibah itu terjadi pada 14 Februari 2021 masing-masing bernama Juma’awam dan Harun, warga Desa Lobuk, dan Zainuddin, warga Desa Kapedi, Kecamatan Bluto.
KM Berhasil II tenggelam di sekitar Perairan Pulau Gili Genting, Sumenep, Minggu (14/2), sekitar pukul 21.00 WIB.
Kapal motor dengan kapten kapal Haji Hisyam, warga Pulau Mandangin, Sampang, Madura, Jawa Timur itu berangkat dari Pelabuhan Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, hendak mencari ikan menuju perairan timur laut atau tenggara Pulau Gilingan Gili Raja, Kecamatan Gili Genting, Sumenep, Minggu (14/2), sekitar pukul 15.00 WIB.
Sekitar pukul 21.00 WIB, tiba-tiba turun hujan lebat yang disertai angin kencang dengan ketinggian ombak sekitar tiga meter. KM Berhazil II digulung ombak susulan lalu lambung kapal pecah.
Sebanyak 17 ABK terlempar ke laut. Ada yang menyelamatkan diri dengan berpegangan pada bambu dan boks ikan, sebanyak 14 orang, sedangkan tiga orang lainnya hilang.
Lokasi kejadiannya pada koordinat -7.298978,113.732095 di sekitar Perairan Pulau Gili Genting. Korban selamat telah dievakuasi dengan menggunakan KM Pendowo Limo menuju Pelabuhan Rakyat (Pelra) Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep.
Para korban selamat mengaku sempat terombang-ambing di laut lepas selama sekitar tiga jam dengan menggunakan alat seadanya, seperti boks ikan dan bambu, sebelum datang pertolongan dari nelayan lain dan petugas gabungan.
Tiga nelayan korban kapal tenggelam belum ditemukan
Selasa, 9 Maret 2021 22:30 WIB