Surabaya (ANTARA) - Gempa Magnitudo 6,7 yang mengguncang Kabupaten Malang, Jawa Timur, menyebabkan sejumlah jaringan listrik di wilayah Malang Selatan padam, hal ini karena terjadi gangguan pada Gardu Induk Turen sisi 20 kV dan 70 kV.
Manager Komunikasi, Fenny Nurhayati dikonfirmasi, Sabtu mengakui hal tersebut, dan mencatat beban padam sebesar 4,41 MW yang meliputi Penyulang Bokor, Penyulang Pindad, Penyulang Tirtoyudho, dan Penyulang Ampel Gading.
Namun demikian, Fenny menegaskan, gerak cepat tim PLN berhasil menormalkan kembali sistem pada pukul 15.14 WIB.
"Saat ini sudah kembali normal, hingga kini tim kami tengah melakukan investigasi penyebab gangguan di Gardu Induk Turen yang terjadi bersamaan dengan gempa tersebut," paparnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik saat listrik padam, serta melaporkan potensi bahaya yang mungkin terjadi.
"Kanal pengaduan kami bisa melalui contact center PLN 123 atau melalui PLN Mobile, kami berharap masyarakat agar kooperatif untuk aktif melaporkan potensi bahaya kelistrikan, terutama saat terjadi force majeure seperti ini," katanya.
Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika Stasiun Geofisika Malang Ma’muri mengatakan, telah menerima beberapa laporan dari masyarakat terkait adanya kerusakan akibat gempa yang terjadi di 90 kilometer barat daya Kabupaten Malang.
"Sementara ini kami masih mendata informasi, ada laporan beberapa rumah retak di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, dan di Lumajang,” kata Ma’muri.
Ma’muri mengatakan bahwa informasi yang diterima BMKG Stasiun Geofisika Malang tersebut akan dikoordinasikan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang.
"Informasi tersebut kami koordinasikan dengan BPBD Kabupaten Malang, terkait kerusakan yang terjadi,” kata Ma’muri.
Ma’muri menambahkan gempa dengan magnitudo 6,7 tersebut terjadi pada kedalaman 25 kilometer. Gempa tersebut masuk dalam kategori gempa dangkal, namun tidak berpotensi menimbulkan tsunami.