Banda Aceh (ANTARA) - Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh kembali menerapkan kegiatan perkuliahan secara daring terhitung mulai 26 April 2021 pekan depan, dilakukan karena kasus COVID-19 kembali meningkat.
"Keputusan ini diambil setelah memperhatikan perkembangan kasus COVID-19, baik di Aceh, nasional bahkan di tingkat global dalam beberapa waktu terakhir ini kembali meningkat," kata Rektor USK Prof Samsul Rizal, di Banda Aceh, Jumat.
Keputusan tersebut dituangkan dalam Surat Edaran Rektor USK Nomor: 1806/UN11/KP.11.00/2021 tentang Pelaksanaan Perkuliahan Semester Genap Tahun Akademik 2020/2021 dan Pelayanan Administrasi di Lingkungan USK.
Selain itu, kata Samsul, dalam satu bulan terakhir ini jumlah dosen, tenaga pendidikan dan mahasiswa USK yang terpapar COVID-19 juga meningkat. Karena itu, pelaksanaan kuliah daring salah satu upaya mencegah penyebaran virus khususnya di lingkungan kampus.
“Sebelumnya USK telah menerapkan kuliah tatap muka sejak 15 Februari 2021. Tapi kita perhatikan kasus COVID-19 khususnya di Aceh belakangan ini cukup memprihatinkan. Maka kita putuskan untuk kembali kuliah secara daring,” ujarnya.
Samsul menyampaikan, terdapat beberapa poin penting yang patut menjadi perhatian dalam surat keputusan tersebut. Di mana, pelaksanaan kuliah daring ini akan berlaku sampai berakhirnya semester genap tahun akademik 2020/2021.
“Meskipun demikian, penerapannya akan dievaluasi kembali sesuai dengan perkembangan COVID-19 di Aceh dan arahan Satgas COVID-19 Aceh,” kata Samsul.
Kemudian, untuk layanan administrasi akademik dan umum tetap berlangsung. Hanya saja, USK menerapkan Work From Home (WFH) untuk pegawainya yaitu 50 persen bekerja di rumah dan 50 persen lainnya di kantor.
Samsul menegaskan, setiap pegawai USK untuk tidak melakukan perjalanan mudik sejak 22 April-24 Mei 2021, hal ini juga sesuai dengan Addendum Surat Edaran Kepala Satgas COVID-19 Nomor 13 Tahun 2021.
Dalam kesempatan ini, Samsul juga menghimbau masyarakat untuk kembali disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, menjaga jarak dan selalu mencuci tangan.
Mengingat, saat ini tingkat kewaspadaan masyarakat terhadap pelaksanaan prokes semakin menurun. Padahal itu salah satu upaya penting mencegah sebaran virus ini lebih luas.
“Jadi kasus COVID-19 memang membutuhkan komitmen kita bersama. Marilah untuk kembali disiplin menerapkan prokes dan tidak lupa berdoa, agar wabah ini bisa segera berlalu sehingga kita bisa beraktivitas seperti semula,” demikian Samsul.