Aceh lapor 116 kasus baru, warga diminta terus disiplin prokes COVID

ILUSTRASI - Dua guru Taman Kanak kanak Ruman Aceh (kiri) menyerahkan buku panduan bahan pelajaran saat mendatangi kediaman warga di Desa Punge Blang Cut, Banda Aceh, Aceh, Rabu (14/7/2021). Sejumlah guru TK di daerah itu mendatangi sejumlah rumah kediaman murid untuk menyerahkan bahan panduan belajar dengan dilengkapi catatan hasil karya orang tua bersama murid sebagai media alternatif pengganti belajar di sekolah selama PPKM. (ANTARA FOTO/Ampelsa/foc)

Banda Aceh (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Aceh melaporkan penambahan 116 kasus warga provinsi itu yang terinfeksi virus corona per hari ini, sehingga total kasus telah mencapai 20.649 orang.

"Penderita baru COVID-19 bertambah lagi 116 orang, 20 orang pasien sembuh dan delapan pasien COVID-19 meninggal dunia dalam 24 jam terakhir ini," kata Juru Bicara COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Rabu.

Dia menyebutkan penambahan seratusan kasus baru itu meliputi warga Banda Aceh 27 orang, Aceh Barat dan Aceh Besar masing-masing 17 orang, Bireuen dan Lhokseumawe sembilan orang, Pidie dan Aceh Utara lima orang, Aceh Tengah tujuh orang.

Selanjutnya tiga orang warga Aceh Selatan, Nagan Raya, Aceh Tamiang, Sabang, kemudian Aceh Tenggara dan Langsa dua orang serta masing-masing satu orang warga Bener Meriah, Aceh Jaya, Simeulue dan Aceh Timur.

Sedangkan 20 pasien COVID-19 sembuh yakni warga Lhokseumawe 11 orang, Aceh Jaya lima orang, Pidie tiga orang serta satu orang warga Sabang.

"Sementara delapan pasien meninggal dunia karena COVID-19 tersebar di Aceh Besar lima orang, Aceh Jaya dua orang dan Aceh Utara satu orang," kata Jubir yang akrab disapa SAG itu.

Secara akumulatif kasus COVID-19 di Aceh telah mencapai 20.649 orang, di antaranya penderita yang telah sembuh sebanyak 15.891 orang, pasien yang telah meninggal dunia 886 orang dan pasien yang masih dirawat atau isolasi mandiri mencapai 3.872 orang.

Hingga kini, kata dia, hanya tersisa satu daerah di Aceh yang masih zona merah atau risiko tinggi penyebaran virus corona yakni Kota Banda Aceh.

"Sedangkan Aceh Tenggara, Aceh Timur, Bener Meriah, Bireuen, Simeulue, dan Subulussalam zona kuning atau risiko rendah. Serta 16 kabupaten/kota lainnya masih berstatus zona oranye atau risiko sedang," kata SAG.

Kendati hanya satu zona merah, dia tetap mengimbau masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan meliputi disiplin memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.

Kita juga mengajak warga untuk tidak takut melakukan vaksinasi COVID-19 yang merupakan program pemerintah dalam upaya mendapatkan kekebalan kelompok (herd immunity) di tengah masyarakat dalam menghadapi pandemi, katanya lagi.