Banda Aceh (ANTARA) - Kepala Jasa Konstruksi wilayah (BJKW) I Banda Aceh, M Hilal menyatakan sertifikasi tenaga jasa konstruksi merupakan bagian untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja.
“Sertifikasi ini juga bagian megangkat harkat dan martabat pekerja di mana dengan adanya sertifikat tersebut maka setiap pekerja telah diakui terhadap keahlian yang dimilikinya,” kata M Hilal di kantor BJKW I Banda Aceh di Darussalam, Kamis.
Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela bimbingan teknis sistem manajemen keselamatan konstruksi kerja sama BJKW I Banda Aceh dengan PT Harum Jaya di Darussalam.
Ia menjelaskan sesuai dengan regulasi yang ada yakni Undang-Undang tentang Jasa Konstruksi, seluruh perusahaan yang bergerak di sektor tersebut wajib mensertifikasi setiap pekerja sesuai dengan keahlian masing-masing.
Ia mengatakan sertifikasi tersebut merupakan bagian untuk memaksimalkan pembangunan yang sedang dilakukan dan memastikan seluruh pekerja sesuai dengan bidang dan keahlian masing-masing.
“Artinya, setiap pekerja memiliki keahlian tersendiri yang diakui melalui sertifikat yang di keluarkan sehingga mereka bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing dan ini juga bagian untuk mencapai kemajuan bersama mulai dari sisi sumber daya manusia hingga kualitas dari hasil konstruksi yang dibangun,” katanya.
Ia juga mengatakan pihaknya siap membina para pekerja sesuai dengan keahliannya dengan memberikan berbagai pembekalan kepada seluruh pekerja yang masuk dalam program sertifikasi.
Ia juga berharap kepada bupati dan wali kota untuk memastikan seluruh perusahaan konstruksi yang melaksanakan kegiatan di daerah tersebut pekerjanya telah memiliki sertifikat.
Direktur PT Harum Jaya, Mansur berharap kepada seluruh pekerja yang telah mendapat sertifikat untuk tidak meminjamkan ke orang lain karena akan berakibat fatal jika terjadi sesuatu saat dalam bekerja.
“Kami juga siap untuk memfasilitasi perusahaan jasa konstruksi untuk mensertifikasi pekerjanya sesuai dengan keahlian yang dimiliki,” katanya.
Ia menyebutkan untuk sertifikasi yang dilakukan hari ini diikuti sebanyak 55 peserta yang berasal dari sejumlah kabupaten/kota di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.