Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Banda Aceh menggelar pasar murah kebutuhan pokok selama dua pekan, dilakukan sebagai upaya menjaga kestabilan harga sembako di masa penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di kota setempat.
"Kita menggelar pasar murah ini untuk menjaga kestabilan harga sembako," kata Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (Diskopukmdag) Kota Banda Aceh M Nurdin, di Banda Aceh, Senin.
M Nurdin mengatakan, antisipasi terhadap ketersediaan bahan pokok di Banda Aceh sudah lama dibahas dan memastikan semuanya aman dan tercukupi selama penerapan PPKM. Karena itu telah dipastikan tidak ada permasalahan sejauh ini dan stok aman.
"Hasil rapat dan koordinasi kita dengan bulog bahwa selama PPKM ini stok aman dan mencukupi, harganya juga stabil," ujarnya.
Karena itu, kata M Nurdin, pemerintah menggelar pasar murah dengan selama delapan hari sejak 25 Agustus sampai 1 September 2021 dengan menyediakan beras sebanyak 19,2 ton.
Kemudian, gula pasir dan minyak goreng masing-masing 7.708 kilogram, tepung terigu 3.854 kilogram, serta telur ayam sebanyak 3.854 papan. Semua sembako tersebut disatukan dalam 3.854 paket.
"Untuk antisipasi ini maka kita gelar pasar murah, disamping menjaga stabilitas juga membantu masyarakat mendapatkan sembako yang lebih murah," katanya.
Dalam kesempatan ini, M Nurdin mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan penimbunan sembako karena pemerintah memastikan kebutuhan pokok akan terus tersedia di masa pandemi COVID-19 ini.
"Kalau sejauh ini masyarakat tidak perlu khawatir karena persediaan cukup, dan tidak perlu menimbun barang. Apalagi harga pasar juga masih stabil," demikian M Nurdin.