Padang (ANTARA) - Konsul Pelancongan atau Direktur Tourism Malaysia di Medan Hishamuddin Mustafa berharap sektor pariwisata segera bangkit sehingga kunjungan wisatawan antara Indonesia dengan Malaysia bisa kembali ramai.
"Setelah hampir dua tahun pariwisata anjlok akibat pandemi COVID-19, kami berharap pada akhir tahun ini bisa kembali pulih sehingga kunjungan wisatawan antara dua negara kembali ramai," kata dia di Padang, Sabtu.
Ia menyampaikan hal itu usai menghadiri Rapat Kerja Nasional Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) sebagai dukungan membangkitkan kembali industri pariwisata di Tanah Air.
Hishamuddin optimistis tidak lama lagi dunia pariwisata Malaysia dan Indonesia akan kembali bergerak dan menjadi salah satu sektor penyumbang terbesar bagi perekonomian kedua negara.
"Oleh sebab itu semua pihak terkait perlu bekerja sama dan berkolaborasi karena sektor pariwisata amat bergantung pada penanganan wabah COVID-19," ujarnya.
Tidak hanya itu kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia yang dikenal dengan Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability (CHSE) juga menjadi faktor penentu pariwisata bisa kembali pulih.
Terkait dengan ditutupnya akses penerbangan dari Kuala Lumpur ke Padang ia menyampaikan pada prinsipnya maskapai di Malaysia sudah siap kembali membuka penerbangan antarnegara.
"Akan tetapi masih menunggu dibukanya penerbangan di Indonesia, begitu dibuka tentu dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat," kata dia.
Ia melihat kunjungan wisata antara Malaysia dengan Padang cukup tinggi karena kedua daerah punya hubungan emosional yang kuat.
"Warga Sumbar banyak yang berwisata ke Malaysia mulai dari berlibur, berobat hingga belajar, sebaliknya warga Malaysia juga banyak yang berkunjung ke Bukittinggi," katanya.
Ia melihat cukup banyak objek wisata di Sumbar yang menarik dikunjungi mulai dari alam, kuliner hingga budaya.
Pada 2019 wisatawan asal Indonesia merupakan terbanyak kedua berkunjung ke Malaysia setelah Singapura.
Ia juga memastikan Malaysia siap menyambut kedatangan wisatawan dan saat ini kasus COVID-19 sudah melandai serta cakupan vaksin terus meningkat.
Pada kesempatan itu ia juga berpesan kepada pengurus dan pelaku industri pariwisata yang tergabung dalam Asita agar tetap menjaga semangat juang di tengah pandemi.
Sebelumnya berdasarkan data yang dihimpun Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat mencatat sebanyak 61.131 wisatawan asing berkunjung ke Sumatera Barat pada 2019 atau mengalami kenaikan 3,33 persen dibandingkan 2018 yang hanya 54.383 orang.
"Dari 61.131 wisatawan asing yang berkunjung ke Sumbar paling banyak berasal dari Malaysia mencapai 46.730 orang.
Setelah Malaysia kunjungan wisatawan asing terbanyak berasal dari Australia sebanyak 3.069 orang, Amerika Serikat 707 orang, Perancis 670 orang, Singapura 598 orang.