Jakarta (ANTARA Aceh) - Gubernur Aceh Zaini Abdullah menyatakan Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan apresiasi terhadap penanganan muslim Rohingya yang terdampar di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.
"Apa yang telah kita lakukan dalam menangani pengungsi muslim Rohingya sudah sangat baik," katanya di Jakarta, Sabtu.
Dalam pertemuan Pemerintah Aceh dengan masyarakat Aceh se-Jabodetabek, ia mengatakan telah melaporkan berbagai penanganan yang telah dilakukan terhadap pengungsi Rohingya kepada Wapres.
"Penanganan yang dilakukan merupakan tugas pemerintah pusat dan Wapres memberi apresiasi terhadap langkah cepat dari masyarakat Aceh," katanya.
Menurut dia, Pemerintah Aceh telah menyerahkan bantuan dan memberikan penanganan dengan cepat terhadap para imigran asal Bangladesh dan Myanmar yang terdampar di provinsi berpenduduk sekitar 4,5 juta itu.
"Kami terus berupaya maksimal untuk memberikan penanganan yang baik dan tidak akan membiarkan mereka lapar," kata Zaini.
Ia menambahkan pemerintah pusat juga akan mengirimkan bantuan dan melakukan penanganan terhadap pengungsi Rohingya di Aceh.
Data BNPB menyebutkan saat ini jumlah pengungsi muslim Rohingya dari Bangladesh dan Myanmar yang ada di Aceh berjumlah 1.722 jiwa.
Adapun jumlah pengungsi itu terdiri atas 1.239 jiwa laki-laki, 244 jiwa perempuan dan 238 jiwa anak-anak.
Pengungsi tersebut terdampar di perairan provinsi ujung paling barat Indonesia itu pada 10, 15, 16, dan 20 Mei 2015.
Saat ini pengungsi sudah ditempatkan di tempat pengungsian yang tersebar di empat daerah yaitu 560 jiwa di Kabupaten Aceh Utara, 47 jiwa di Kabupaten Aceh Tamiang, 682 jiwa di Kota Langsa dan 433 jiwa di Kabupaten Aceh Timur.
"Apa yang telah kita lakukan dalam menangani pengungsi muslim Rohingya sudah sangat baik," katanya di Jakarta, Sabtu.
Dalam pertemuan Pemerintah Aceh dengan masyarakat Aceh se-Jabodetabek, ia mengatakan telah melaporkan berbagai penanganan yang telah dilakukan terhadap pengungsi Rohingya kepada Wapres.
"Penanganan yang dilakukan merupakan tugas pemerintah pusat dan Wapres memberi apresiasi terhadap langkah cepat dari masyarakat Aceh," katanya.
Menurut dia, Pemerintah Aceh telah menyerahkan bantuan dan memberikan penanganan dengan cepat terhadap para imigran asal Bangladesh dan Myanmar yang terdampar di provinsi berpenduduk sekitar 4,5 juta itu.
"Kami terus berupaya maksimal untuk memberikan penanganan yang baik dan tidak akan membiarkan mereka lapar," kata Zaini.
Ia menambahkan pemerintah pusat juga akan mengirimkan bantuan dan melakukan penanganan terhadap pengungsi Rohingya di Aceh.
Data BNPB menyebutkan saat ini jumlah pengungsi muslim Rohingya dari Bangladesh dan Myanmar yang ada di Aceh berjumlah 1.722 jiwa.
Adapun jumlah pengungsi itu terdiri atas 1.239 jiwa laki-laki, 244 jiwa perempuan dan 238 jiwa anak-anak.
Pengungsi tersebut terdampar di perairan provinsi ujung paling barat Indonesia itu pada 10, 15, 16, dan 20 Mei 2015.
Saat ini pengungsi sudah ditempatkan di tempat pengungsian yang tersebar di empat daerah yaitu 560 jiwa di Kabupaten Aceh Utara, 47 jiwa di Kabupaten Aceh Tamiang, 682 jiwa di Kota Langsa dan 433 jiwa di Kabupaten Aceh Timur.