Langsa (ANTARA Aceh) - Para pengungsi Rohingya, Myanmar, menyampaikan terimakasih kepada masyarakat Aceh dan Pemerintah Republik Indonesia khususnya Menteri Sosial Koffifah Indar Parawansa karena telah membantu menangani mereka selama berada di pengungsian.
"Kami hanya bisa mengucapkan banyak terima kasih kepada masyarakat Aceh yang telah menyelamatkan nyawa kami dari kelaparan dan terancam karam di lautan," ujar Muhammad Husien, pengungsi asal Myanmar ketika mendapat kunjungan Mensos Khofiffah di lokasi pengungsian Kuala Langsa, Kota Langsa, Minggu.
Dalam lawatan kerjanya ke Aceh, Mensos tiba di Kota Langsa sekira pukul 11.00 WIB dan langsung menuju pendopo yang diterima Wakil Wali Kota Langsa Marzuki Hamid beserta jajarannya. Sekira 1 jam lebih, Menteri Koffifah melakukan pertemuan dengan unsur muspida dan tokoh masyarakat yang hadir.
Kemudian mengunjungi kamp pengungsian Kuala Langsa guna mengetahui situasi dan perkembangan para pengungsi Rohingya yang ditampung di sana. Mensos melihat dapur umum dan menyerahkan bantuan secara simbolis.
Dijadwalkan setelah kamp Kuala Langsa, mantan Menteri Peranan Wanita era Pemerintah Gusdur itu juga mengunjungi kamp Rohingya di Bayeun, Kabupaten Aceh Timur dan kamp penampungan di Kabupaten Aceh Tamiang sebelum bertolak ke Bandara Kuala Namu, Sumut, untuk kembali ke Jakarta.
Menteri Khofifah juga mengaji bersama anak-anak pengungsi Rohingya.
Setiba di Pelabuhan Kuala Langsa yang dihuni 672 jiwa yang terdiri dari 257 warga Rohingya dan 425 warga Bangladesh, Mensos menggendong seorang anak pengungsi Rohingya yang menangis.
Saat Mensos datang, bertepatan dengan waktu makan siang, Mensos sempat melihat penyajian makan siang yang disajikan saat itu berupa nasi putih dan gulai ayam dilengkapi sebuah pisang yang disajikan di atas piring plastik.
Di lokasi tersebut Mensos membagikan Alquran dan jilbab kepada para pengungsi karena mereka semua sesudah didata adalah muslim. Saat menyerahkan Alquran, Mensos memangku anak-anak dan mengajak mereka mengaji bersama.
Usai melihat kondisi mereka, Mensos juga meninjau dapur umum lapangan yang dioperasikan Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan memberikan semangat kepada mereka.
Di pengungsian tersebut terdiri dari 118 laki-laki, 76 perempuan dan 63 anak-anak Rohingya. Mereka tiba di perairan Kuala Langsa tersebut pada 15 Mei lalu tepatnya di pesisir Aceh Timur.
Menteri Khofifah juga menyampaikan rasa terima kasih atas upaya masyarakat Aceh yang ikut membantu penanganan pengungsi Rohingya.
"Atas nama pemerintah kami sampaikan terima kasih atas seluruh upaya pemda dan masyarakat Aceh," kata Mensos.
Berdasarkan data jumlah pengungsi Rohingya dan Bangladesh berjumlah 1.759 jiwa di empat titik tersebut dengan rincian sebanyak 564 jiwa di Punteut Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe.
Sebanyak 672 jiwa ditampung di Pelabuhan Kuala Langsa, Kota Langsa, 476 jiwa di Bireun Bayeun, Kecamatan Rantau Selamat, Kabupaten Aceh Timur, dan sebanyak 47 jiwa di gedung milik pemda Kabupaten Aceh Tamiang.
"Kami hanya bisa mengucapkan banyak terima kasih kepada masyarakat Aceh yang telah menyelamatkan nyawa kami dari kelaparan dan terancam karam di lautan," ujar Muhammad Husien, pengungsi asal Myanmar ketika mendapat kunjungan Mensos Khofiffah di lokasi pengungsian Kuala Langsa, Kota Langsa, Minggu.
Dalam lawatan kerjanya ke Aceh, Mensos tiba di Kota Langsa sekira pukul 11.00 WIB dan langsung menuju pendopo yang diterima Wakil Wali Kota Langsa Marzuki Hamid beserta jajarannya. Sekira 1 jam lebih, Menteri Koffifah melakukan pertemuan dengan unsur muspida dan tokoh masyarakat yang hadir.
Kemudian mengunjungi kamp pengungsian Kuala Langsa guna mengetahui situasi dan perkembangan para pengungsi Rohingya yang ditampung di sana. Mensos melihat dapur umum dan menyerahkan bantuan secara simbolis.
Dijadwalkan setelah kamp Kuala Langsa, mantan Menteri Peranan Wanita era Pemerintah Gusdur itu juga mengunjungi kamp Rohingya di Bayeun, Kabupaten Aceh Timur dan kamp penampungan di Kabupaten Aceh Tamiang sebelum bertolak ke Bandara Kuala Namu, Sumut, untuk kembali ke Jakarta.
Menteri Khofifah juga mengaji bersama anak-anak pengungsi Rohingya.
Setiba di Pelabuhan Kuala Langsa yang dihuni 672 jiwa yang terdiri dari 257 warga Rohingya dan 425 warga Bangladesh, Mensos menggendong seorang anak pengungsi Rohingya yang menangis.
Saat Mensos datang, bertepatan dengan waktu makan siang, Mensos sempat melihat penyajian makan siang yang disajikan saat itu berupa nasi putih dan gulai ayam dilengkapi sebuah pisang yang disajikan di atas piring plastik.
Di lokasi tersebut Mensos membagikan Alquran dan jilbab kepada para pengungsi karena mereka semua sesudah didata adalah muslim. Saat menyerahkan Alquran, Mensos memangku anak-anak dan mengajak mereka mengaji bersama.
Usai melihat kondisi mereka, Mensos juga meninjau dapur umum lapangan yang dioperasikan Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan memberikan semangat kepada mereka.
Di pengungsian tersebut terdiri dari 118 laki-laki, 76 perempuan dan 63 anak-anak Rohingya. Mereka tiba di perairan Kuala Langsa tersebut pada 15 Mei lalu tepatnya di pesisir Aceh Timur.
Menteri Khofifah juga menyampaikan rasa terima kasih atas upaya masyarakat Aceh yang ikut membantu penanganan pengungsi Rohingya.
"Atas nama pemerintah kami sampaikan terima kasih atas seluruh upaya pemda dan masyarakat Aceh," kata Mensos.
Berdasarkan data jumlah pengungsi Rohingya dan Bangladesh berjumlah 1.759 jiwa di empat titik tersebut dengan rincian sebanyak 564 jiwa di Punteut Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe.
Sebanyak 672 jiwa ditampung di Pelabuhan Kuala Langsa, Kota Langsa, 476 jiwa di Bireun Bayeun, Kecamatan Rantau Selamat, Kabupaten Aceh Timur, dan sebanyak 47 jiwa di gedung milik pemda Kabupaten Aceh Tamiang.