Takengon (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah bekerjasama dengan Dinas Komunikasi Informasi dan Persandian (Kominsa) Aceh menggelar FGD penyusunan Rencana Induk Smart City Tahap III.
Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar di Takengon, Kamis mengatakan Smart City bukan merupakan program satu instansi namun merupakan program daerah dengan melibatkan banyak komponen.
"Karena pelayanan juga cakupan ekosistem dari sebuah Smart City, nantinya akan melibatkan semua sektor tanpa terkecuali," kata Shabela Abubakar.
Untuk itu kata dia diperlukan kolaborasi dan kerjasama semua pihak dengan melibatkan seluruh komponen pemangku kepentingan di daerah tersebut.
Shabela juga menekankan agar titik fokus atau hal penting dalam sebuah penyusunan Renduk Smart City dapat seluruhnya tercakup dan dibahas bersama pada diskusi akhir tersebut.
"Perlu atau tidaknya keberadaan Dewan Smart City, pengalokasian anggaran, dan juga pelibatan semua elemen dalam percepatan perwujudan Kabupaten Aceh Tengah sebagai Kota Pintar," katanya.
Bupati berharap dengan hadirnya konsep Smart City di daerah itu dapat menjadi langkah maju dalam menjawab tantangan globalisasi dan teknologi informasi serta mewujudkan pelayanan publik dari manual ke digital.
Panitia Pelaksana FGD dari Dinas Kominsa Aceh Muhammad Iman Jaya menyampaikan FGD tersebut akan berlangsung selama dua hari 10-11 November 2021 di Takengon.