Suka Makmue (ANTARA) - Anggota Komisi VI DPR Aceh Teuku Raja Keumangan meminta kepada Pemerintah Aceh melalui Dinas Pengairan agar serius menangani erosi yang terjadi di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) di Desa Alue Waki, Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya, Aceh.
“Berdasarkan hasil kunjungan ke lokasi, luas erosi sungai di Alue Waki Nagan Raya sudah mencapai di atas 100 meter. Kondisi ini sangat memprihatinkan,” kata Teuku Raja Keumangan kepada ANTARA di Banda Aceh, Rabu.
Menurutnya, berdasarkan laporan masyarakat, dampak dari terjangan erosi yang terjadi sejak beberapa tahun terakhir, telah menyebabkan ratusan meter lahan perkebunan dan tanaman produktif milik masyarakat di daerah tersebut rusak dan amblas ke sungai.
Selain itu, dampak erosi juga mengancam keselamatan masyarakat karena di sekitar sungai juga terdapat pemukiman masyarakat setempat.
Teuku Raja Keumangan juga mengatakan dampak erosi sungai yang terjadi di Desa Alue Waki, Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya juga mengancam keberadaan sebuah jembatan rangka baja yang sudah dibangun oleh Pemerintah Aceh beberapa tahun lalu.
Menurut dia, kondisi abrasi juga telah mengancam keberadaan abutmen jembatan, sehingga apabila persoalan tersebut tidak segera ditangani, maka dikhawatirkan jembatan sekitar 150 meter lebih tersebut akan rusak dan tergerus erosi.
Agar persoalan tersebut segera tuntas, Teuku Raja Keumangan mendesak Dinas Pengairan Provinsi Aceh untuk segera menundaklanjuti persoalan tersebut, dengan cara melakukan penanganan agar kekhawatiran masyarakat segera teratasi.
“Kami khawatir, jika erosi ini tidak ditangani dalam waktu singkat, maka juga mengancam keberadaan warga transmigrasi lokal di Alue Waki Nagan Raya. Karena jembatan ini merupakan satu-satunya jembatan penghubung yang dimiliki oleh masyarakat,” tuturnya.