Jakarta (ANTARA Aceh) - Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya mengapresiasi sikap Pemerintah Indonesia yang tidak mau tunduk terhadap permintaan Organisasi Papua Merdeka, dalam upaya membebaskan dua WNI yang ditawan organisasi tersebut.
"Sikap pemerintah Indonesia yang tidak mau tunduk dengan tuntutan penyandera, harus diapresiasi," katanya saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Tantowi mengapresiasi upaya terukur dan tidak gaduh yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam pembebasan kedua sandera.
Selain itu dia mengatakan bahwa keberhasilan itu juga tidak lepas dari peran Pemerintah Papua Nugini.
"Tentu ini (upaya pembebasan dua WNI) tidak lepas dari peran pemerintah PNG," ujarnya.
Politikus Partai Golkar itu menegaskan, pemerintah Indonesia tidak boleh lagi bersikap lunak terhadap OPM.
Hal itu menurut dia, terbukti bahwa pendaketan baru yang lunak tidak mengubak sikap organisasi tersebut.
"Sudah terbukti bahwa pendekatan baru yang lunak kepada mereka (OPM) tidak mengubah sikapnya dalam memperjuangkan tujuan mereka," katanya.
Sebelumnya, Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian membenarkan kedua warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok bersenjata separatis di Papua kini sudah dibebaskan oleh tentara Papua Nugini.
"Betul tentara Papua Nugini (PNG) berhasil membebaskan kedua sandera dan saat ini sudah berada di Vanimo, ibu kota Provinsi Sandaun,¿ kata Mayjen TNI Siburian Jumat (18/9) pagi.
Dia mengatakan kondisi kedua sandera dalam kondisi baik.
Kedua WNI yang disandera kelompok bersenjata sejak 9 September lalu adalah Sudirman dan Badar, keduanya berprofesi sebagai tukang potong kayu.
"Sikap pemerintah Indonesia yang tidak mau tunduk dengan tuntutan penyandera, harus diapresiasi," katanya saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Tantowi mengapresiasi upaya terukur dan tidak gaduh yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam pembebasan kedua sandera.
Selain itu dia mengatakan bahwa keberhasilan itu juga tidak lepas dari peran Pemerintah Papua Nugini.
"Tentu ini (upaya pembebasan dua WNI) tidak lepas dari peran pemerintah PNG," ujarnya.
Politikus Partai Golkar itu menegaskan, pemerintah Indonesia tidak boleh lagi bersikap lunak terhadap OPM.
Hal itu menurut dia, terbukti bahwa pendaketan baru yang lunak tidak mengubak sikap organisasi tersebut.
"Sudah terbukti bahwa pendekatan baru yang lunak kepada mereka (OPM) tidak mengubah sikapnya dalam memperjuangkan tujuan mereka," katanya.
Sebelumnya, Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian membenarkan kedua warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok bersenjata separatis di Papua kini sudah dibebaskan oleh tentara Papua Nugini.
"Betul tentara Papua Nugini (PNG) berhasil membebaskan kedua sandera dan saat ini sudah berada di Vanimo, ibu kota Provinsi Sandaun,¿ kata Mayjen TNI Siburian Jumat (18/9) pagi.
Dia mengatakan kondisi kedua sandera dalam kondisi baik.
Kedua WNI yang disandera kelompok bersenjata sejak 9 September lalu adalah Sudirman dan Badar, keduanya berprofesi sebagai tukang potong kayu.