Meulaboh (ANTARA) - Sejumlah ulama yang berasal dari wilayah pantai barat selatan Aceh akan menggelar muzakarah di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, guna mencegah paham aliran sesat yang selama ini berkembang di masyarakat.
“Latar belakang diadakannya muzakarah ulama dayah, karena semakin beragamnya masalah yang dihadapi masyarakat di barat selatan Aceh akhir-akhir ini,” kata Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Aceh Barat, Tgk H Abdurrahman Lc dalam keterangan tertulis diterima di Meulaboh, Ahad.
Ada pun materi yang akan dibahas dalam kegiatan ini, diantaranya seperti ciri-ciri dan kesesatan aliran wahabi dan syiah, larangan berkaitan dengan perempuan yang ditinggal mati suami, tata cara membayar zakat tambang.
Kemudian pembahasan terkait mengambil manfaat pada tanah yang sudah di gadai, mengeluarkan zakat padi yang dipotong dengan mesin, hukum mawah dalam pandangan fiqih syafi'iyah, hukum mendirikan jumat di tiap-tiap kampung, dan hukum menikah wali fasiq.
Menurutnya, persoalan yang saat ini dihadapi masyarakat diantaranya seperti munculnya pemahaman gama yang meresahkan, dan berkembangnya aliran-aliran yang menyimpang.
Ia menjelaskan, kegiatan tersebut nantinya juga akan dihadiri oleh seluruh pimpinan pesantren tradisional (dayah) dan imam masjid desa yang ada di Kabupaten Aceh Barat.
Ia berharap, dengan adanya muzakarah ulama tersebut, nantinya dapat meluruskan paham-paham yang menyimpang di masyarakat, menuju ke paham yang beri'tikad Ahlussunnah wal Jamaah.
Sementara itu, Ketua Panitia Muzakarah Ulama Dayah Aceh Barat, Tgk Muhammad Amin mengajak masyarakat untuk ikut andil dalam kegiatan tersebut.
Ia mengatakan dalam kegiatan tersebut pemateri akan membahas berbagai persoalan agama, termasuk masalah aqidah dan panitia juga akan membuka sesi pertanyaan kepada masyarakat.