Lhokseumawe (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kota Lhokseumawe, Aceh, menyatakan nihil pasien yang terkonfirmasi demam virus corona di daerah itu sejak dua pekan terakhir.
"Sudah dua pekan ini tidak ada pasien COVID-19 di Kota Lhokseumawe," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kota Lhokseumawe Marzuki di Lhokseumawe, Senin.
Marzuki mengatakan jumlah kasus COVID-19 di Lhokseumawe sejak awal 2022 mencapai 189 kasus dengan rincian 184 orang dinyatakan sembuh dan lima orang lainnya meninggal dunia.
Menurut Marzuki, nihilnya pasien positif COVID-19 juga tidak terlepas semakin meningkatnya kesadaran masyarakat mengikuti vaksinasi. Vaksinasi dilakukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh, sehingga penularan dan penyebaran COVID-19 bisa ditekan.
"Pemerintah Kota Lhokseumawe terus menggencarkan vaksinasi vaksin COVID-19 guna mewujudkan kekebalan kelompok, sehingga penularan virus tersebut bisa ditekan," kata Marzuki
Meskipun saat ini nihil kasus COVID-19, kata Marzuki, terus mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan karena pandemi demam virus corona tersebut masih berlangsung.
"Tetap patuhi protokol kesehatan dengan selalu memakai masker, menjaga jarak, tidak berkerumunan serta sering mencuci tangan dengan antiseptik dan selalu menerapkan pola hidup sehat," kata Marzuki.
Sementara itu, Humas RSUD Cut Meutia Aceh Utara Harry Laksamana mengatakan rumah sakit tersebut masih merawat seorang pasien COVID-19 rujukan dari Kabupaten Bireuen.
"Angka pasien COVID-19 yang dirawat di RSUD Cut Meutia menurun dan kini tinggal seorang lagi. Namun demikian, kami tetap menyiapkan Ruang Pinere dan Ricu jika ada pasien COVID-19 yang dirujuk ke sini," kata Harry Laksamana.
Menurut Harry Laksamana, rumah sakit milik Pemkab Aceh Utara tersebut mengalami nihil pasien pada Februari 2022. Namun, kasus pasien COVID-19 yang dirawat di RSUD Cut Meutia mulai meningkat pada pertengahan Maret, dan angka tertinggi yang dirawat hanya tiga pasien.
Terkait pasien ditangani RSUD Cut Meutia sejak pandemi COVID-19, Harry Laksamana mengatakan sebanyak 600 orang. Dari jumlah tersebut, 476 pasien di antaranya dinyatakan sembuh dan lima pasien dirujuk ke RSUD Zainal Abidin Banda Aceh.
"Sedangkan pasien meninggal dunia sebanyak 119 orang. Pasien meninggal dunia tidak hanya dari Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara, tetapi juga dari daerah lainnya, seperti Aceh Timur," kata Harry Laksamana.