Athena (ANTARA Aceh) - Sebanyak 24 jenazah pengungsi, termasuk 10 anak-anak, ditemukan di lepas pantai Pulau Samos, Yunani, Kamis, setelah perahu yang mereka tumpangi terbalik.
Petugas keamanan pantai Yunani mengatakan 11 orang dari 45 orang yang diangkut satu perahu kecil itu masih terdaftar sebagai orang hilang menyusul tragedi terakhir yang melibatkan perahu migran yang sarat muatan menyeberangi Laut Aegean dari Turki menuju Yunani.
Sebanyak 10 orang diselamatkan tanpa luka sedikit pun.
Pihak berwenang awalnya menemukan 12 jenazah namun jumlahnya cepat meningkat karena petugas penyelamat menyisir wilayah perairan untuk menemukan korban yang hilang.
Terdapat "lima bocah laki-laki dan lima anak perempuan di antara para korban, sedangkan 10 orang berhasil diangkat dari perairan tanpa luka, namun dalam keadaan syok," kata juru bicara keamanan pantai.
Kesiapsiagaan petugas dilakukan setelah adanya infromasi dari seorang korban yang sanggup berenang dari lokasi terbaliknya perahu tersebut hingga pantai.
Beberapa kapal Yunani dan dua kapan Badan Kerja Sama Perbatasan Uni Eropa (Frontex) ambil bagian dalam operasi penyelamatan para korban.
Tidak ada informasi lanjutan terkaut asal negara para korban.
Meskipun musim dingin, ribuan orang melarikan diri dari peperangan dan kemiskinan di Timur Tengah, Asia, dan Afrika melanjutkan perjalanan laut yang berbahaya menuju Eropa, sebagian besar di antara mereka harus menyambung nyawa.
Pekan lalu, 44 orang tenggelam dalam sehari ketika tiga perahu pengungsi mengalami kerusakan di perairan Yunani.
Kemudian pada Rabu, petugas penyelamatan menemukan jenazah pengungsi dalam keadaan tak bernyawa, dua di antaranya masih anak-anak, setelah perahu yang mereka tumpangi terbalik di Pulau Kos, Yunani.
Tragedi terakhir terjadi saat pemerintah Yunani mendapat tekanan dari koleganya di Eropa untuk memperketat aliran migran.
Komisi Eropa, Rabu, melabrak Athena, karena dianggap secara serius mengabaikan tugasnya untuk melindungi blok perbatasan dan meningkatkan perhatian negara anggota lainnya di Uni Eropa untuk menjalankan pengendalian wilayah perbatasan selama dua tahun.
PBB mengatakan bahwa lebih dari 46.000 pengungsi tiba di Yunani sepanjang tahun ini. Sekitar 200 orang meninggal dalam perjalanan.
Tahun lalu, Yunani menerima lebih dari 850.000 pengungsi.
Petugas keamanan pantai Yunani mengatakan 11 orang dari 45 orang yang diangkut satu perahu kecil itu masih terdaftar sebagai orang hilang menyusul tragedi terakhir yang melibatkan perahu migran yang sarat muatan menyeberangi Laut Aegean dari Turki menuju Yunani.
Sebanyak 10 orang diselamatkan tanpa luka sedikit pun.
Pihak berwenang awalnya menemukan 12 jenazah namun jumlahnya cepat meningkat karena petugas penyelamat menyisir wilayah perairan untuk menemukan korban yang hilang.
Terdapat "lima bocah laki-laki dan lima anak perempuan di antara para korban, sedangkan 10 orang berhasil diangkat dari perairan tanpa luka, namun dalam keadaan syok," kata juru bicara keamanan pantai.
Kesiapsiagaan petugas dilakukan setelah adanya infromasi dari seorang korban yang sanggup berenang dari lokasi terbaliknya perahu tersebut hingga pantai.
Beberapa kapal Yunani dan dua kapan Badan Kerja Sama Perbatasan Uni Eropa (Frontex) ambil bagian dalam operasi penyelamatan para korban.
Tidak ada informasi lanjutan terkaut asal negara para korban.
Meskipun musim dingin, ribuan orang melarikan diri dari peperangan dan kemiskinan di Timur Tengah, Asia, dan Afrika melanjutkan perjalanan laut yang berbahaya menuju Eropa, sebagian besar di antara mereka harus menyambung nyawa.
Pekan lalu, 44 orang tenggelam dalam sehari ketika tiga perahu pengungsi mengalami kerusakan di perairan Yunani.
Kemudian pada Rabu, petugas penyelamatan menemukan jenazah pengungsi dalam keadaan tak bernyawa, dua di antaranya masih anak-anak, setelah perahu yang mereka tumpangi terbalik di Pulau Kos, Yunani.
Tragedi terakhir terjadi saat pemerintah Yunani mendapat tekanan dari koleganya di Eropa untuk memperketat aliran migran.
Komisi Eropa, Rabu, melabrak Athena, karena dianggap secara serius mengabaikan tugasnya untuk melindungi blok perbatasan dan meningkatkan perhatian negara anggota lainnya di Uni Eropa untuk menjalankan pengendalian wilayah perbatasan selama dua tahun.
PBB mengatakan bahwa lebih dari 46.000 pengungsi tiba di Yunani sepanjang tahun ini. Sekitar 200 orang meninggal dalam perjalanan.
Tahun lalu, Yunani menerima lebih dari 850.000 pengungsi.