Banda Aceh (ANTARA) - Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh Sahidal Kastri menyatakan keluarga bertanggung jawab dalam melahirkan generasi berkualitas sehingga memiliki peran sangat penting.
“Cerminan masa depan Aceh dapat dilihat dari generasi Aceh masa kini. Jika generasi saat ini baik, maka masa depan akan lebih baik,” katanya di sela seminar bertema "Keluarga Bertanggung Jawab untuk Generasi Berkualitas" di Banda Aceh, Jumat.
Dalam rangka Musyawarah Daerah XII Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Aceh, ia menjelaskan pembinaan generasi berkualitas sangat penting untuk dilakukan, karena tanpa keluarga berkualitas tidak mungkin lahir generasi berkualitas.
“Dalam syariat Islam tidak dibenarkan menelantarkan anak dalam keadaan lemah, baik lemah fisik, pengetahuan dan ekonomi," kata Sahidal.
Ia menambahkan, dilihat dari sejarah Aceh, masyarakat Aceh tempo dulu lebih berkualitas dibandingkan daerah lain.
Beberapa abad lalu, orang Aceh sudah berdagang sampai ke Benua Eropa. Tentu yang mampu ke sana tidak mungkin orang-orang stunting, pasti orang pintar karena harus menggunakan bahasa internasional.
"Buktinya bisa kita lihat sekarang aset orang Aceh di luar, seperti di Mekkah dan di nasional sendiri, seperti emas di Monas juga sumbangan orang Aceh. Tapi itu dulu. Sekarang perlu upaya untuk mengembalikan kualitas orang Aceh seperti dulu," katanya.
Ketua Pengurus Harian Daerah PKBI Aceh Yunus Ilyas mengatakan PKBI sebagai salah satu LSM tertua di Indonesia sejak lama sudah bicara soal keluarga.
Menurut dia dulu berbicara tentang keluarga berencana, seiring waktu persoalan keluarga yang tidak terhenti terjadi, sehingga PKBI memandang keluarga tidak saja rencana, tetapi juga harus bertanggung jawab.
"Kita melihat hari ini ada kondisi yang harus diperhatikan, salah satunya soal stunting, kenakalan remaja, dan permasalahan remaja lainnya. Apalagi persoalan narkoba, hampir tidak ada gampong di Aceh yang generasinya tidak terlibat narkoba," katanya.