Banda Aceh (ANTARA) - Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengambil sumpah dan melantik Direktur PT Pembangunan Aceh (Pema) Periode 2022-2027 dan Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) yang baru, di Meuligoe Gubernur Aceh, Senin malam.
Kedua pimpinan lembaga tersebut adalah Ali Mulyagusdin sebagai Direktur PT PEMA dan Junaidi, ST, MT sebagai Kepala BPKS.
Selain melantik kedua pimpinan lembaga tersebut, Nova juga menyerahkan SK Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh kepada Mawardi yang mengisi kekosongan jabatan yang ditinggalkan oleh Junaidi.
“Saya berpesan kepada pimpinan di kedua lembaga strategis ini agar bekerja keras untuk pembangunan Aceh sesuai dengan perannya masing-masing,” kata Nova Iriansyah di Banda Aceh.
Nova mengatakan, selama tiga tahun berdiri PT Pema telah menunjukkan kinerja yang memuaskan, meskipun dengan dukungan anggaran yang terbatas.
PT Pema menunjukkan perkembangan yang signifikan, ditandai dengan berdirinya beberapa anak perusahaan dan pada tahun 2021 lalu mampu menyumbangkan laba sebesar Rp21,6 miliar untuk Pemerintah Aceh.
“Banyak bisnis yang cukup strategis dilakukan oleh perusahaan ini di Aceh, diantaranya adalah pengelolaan kawasan Migas Wilayah Kerja B melalui anak perusahaannya, PT. Pema Global Energi,” kata Nova.
Lebih lanjut, PT Pema juga menjadi pihak penanggung jawab pengelolaan Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong, terlibat dalam Trading Sulfur di kawasan produksi Migas Wilayah Kerja A Medco dan Wilayah Kerja NSO.
Kemudian berperan dalam Joint Venture pengelolaan Migas Wilayah kerja Pase, serta memiliki saham 10 persen di kawasan Migas wilayah kerja A, wilayah kerja NSO, dan wilayah kerja Lhokseumawe.
Nova mengatakan, pelantikan Direktur Utama PT. PEMA yang baru sudah melalui mekanisme yang benar. Hal itu merupakan bagian dari ikhtiar untuk terus mengupayakan perbaikan struktur dan kinerja PT. PEMA agar terus memberikan kontribusi yang maksimal untuk daerah. “Selaku pemegang saham, saya berharap, Direktur Utama yang baru beserta jajarannya dapat terus menjalankan kegiatan sesuai dengan business plan yang sudah ditetapkan,” kata Nova.
Sementara itu, terkait pelantikan Kepala BPKS Sabang, Nova mengatakan, keberadaan lembaga tersebut sangat penting dalam mendukung pengelolaan dan pengembangan Kawasan Sabang dan Pulo Aceh.
BPKS mempunyai tugas dan wewenang melaksanakan pengelolaan, pengembangan, dan pembangunan kawasan Sabang, yang meliputi Pulau Weh, Pulo Nasi dan Pulo Breuh.
“Hal yang perlu dikembangkan oleh Kepala BPKS yang baru beserta jajarannya ke depan adalah, pengelolaan Pelabuhan Bebas Sabang yang lebih baik, mengikuti tren kemajuan zaman, termasuk mengembangkan sektor pariwisata di kawasan Sabang dengan memanfaatkan potensi keberadaan pelabuhan bebas,” kata Nova.
Gubernur Nova juga meminta BPKS mampu membangun koordinasi yang baik dengan berbagai pemangku kepentingan terkait, khususnya dengan Wali kota Sabang dan Bupati Aceh Besar selaku anggota Dewan Kawasan Sabang (DKS).
“Kita tentunya berharap semua fasilitas yang sudah dibangun BPKS dapat bermanfaat dan digunakan oleh masyarakat, serta sertifikasi dari aset-aset tersebut agar segera diselesaikan,” ujar Gubernur.