Meulaboh (ANTARA Aceh) - Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat, Provinsi Aceh, mendorong terwujudnya program revitalisasi pasar sebagai pusat pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal di daerah itu.
Ketua Komisi-B DPRK Aceh Barat Masrizal di Meulaboh, Selasa mengatakan untuk mewujudkan hal tersebut Pemda harus memfungsikan secara optimal pasar yang sudah ada kemudian menemukan titik-titik baru pertumbuhan ekonomi pasar.
"Melalui revitalisasi pasar ini kita mengingginkan akses masyarakat semakin dekat, selama ini masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan hidup kepusat ibu kota, rentang waktu dan jarak cukup lama serta kos lebih besar, itu akan terpangkas," jelasnya.
Masrizal menyampaikan, dirinya belum mengetahui secara pasti apakah pembangunan infrastruktur pasar baru dan relokasi pedagang di pasar Bina Usaha Meulaboh selama ini merupakan bagian program revitalisasi pasar ataupun hanya sekedar penertiban.
Namun menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, revitalisasi pasar sangat perlu dilakukan, sebab pasar adalah salah satu pusat pertumbuhan ekonomi masyarakat, bila hal itu belum terjadi maka harus menjadi tanda tanya semua pihak.
Dirinya merespon positif terhadap pembangunan infrastruktur pasar telah dilakukan, namun tidak sedikit diantaranya belum difungsikan secara optimal, malahan ada yang belum dimanfaatkan tanpa ada satu bahan evaluasi.
"Selama ini kita cenderung untuk terlalu fokus pada bangunan, kita respon positif untuk itu, tapi pemanfaatan bangunan itu belum serius, harusnya sebelum pembangunan kita berpikir apa pemanfaatan dan yang akan dihasilan disitu," imbuhnya.
Lebih lanjut dia mencotohkan seperti keberadaan bangunan pasar baru di dekat komplek perumahan Budha Zhuci, Kecamatan Meureubo yang belum ada output dan outcome untuk daerah, apalagi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Masrizal mengatakan, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat sudah semestinya pasar itu harus menjadi perhatian, karena itu harus ada konkrit pemaknaan terhadap pasar ini sehingga ada pemetaan yang jelas sasaran pemerataan pembangunan dan pengembangan titik-titik pasar baru.
Menurut dia, apabila pedagang dan masyarakat sekitar tidak bersedia menempati pasar yang dibangun, akhirnya bangunan itu hanya sia-sia tidak membawa manfaat bagi masyarakat dan pemerintah dalam meraup pemasukan asli daerah (PAD).
"Dari awal sampai akhir itu perlu tertib dan mengelola pasar itu dengan baik, jangan tertib diawal saja, setidaknya setelah dilakukan relokasi benar-benar diawasi, jangan sampai muncul permasalah diantara sesama pedagang lokal dengan pendatang," tegasnya.
Secara kajian ekonomis, para pedagang akan menempati pasar apabila mendapatkan hasil yang bagus, akan tetapi apabila hasilnya tidak bagus meskipun harga sewanya/pajak terjangkau tetap saja tidak akan ditempati oleh para pedagang.
Selain itu sebut Masrizal, seluruh dinas instansi terkait harus memiliki satu pemetaan yang kongkrit terhadap output keberadaan pasar, sehingga dengan perencanaan yang sistematis tentunya akan berdampak baik pertumbuhan ekonomi daerah.
"Apalagi sekarang pusat ada program revitalisasi pasar, saya pikir sangat bagus, kenapa tidak coba kita usulkan mendapatkan kesempatan dana APBN. Perencanaan harus benar-benar mampu meningkatkan perekonomian masyarakat melalui optimalisasi pasar sebagai pusat pertumbuhan ekonomi," katanya menambahkan.
Ketua Komisi-B DPRK Aceh Barat Masrizal di Meulaboh, Selasa mengatakan untuk mewujudkan hal tersebut Pemda harus memfungsikan secara optimal pasar yang sudah ada kemudian menemukan titik-titik baru pertumbuhan ekonomi pasar.
"Melalui revitalisasi pasar ini kita mengingginkan akses masyarakat semakin dekat, selama ini masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan hidup kepusat ibu kota, rentang waktu dan jarak cukup lama serta kos lebih besar, itu akan terpangkas," jelasnya.
Masrizal menyampaikan, dirinya belum mengetahui secara pasti apakah pembangunan infrastruktur pasar baru dan relokasi pedagang di pasar Bina Usaha Meulaboh selama ini merupakan bagian program revitalisasi pasar ataupun hanya sekedar penertiban.
Namun menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, revitalisasi pasar sangat perlu dilakukan, sebab pasar adalah salah satu pusat pertumbuhan ekonomi masyarakat, bila hal itu belum terjadi maka harus menjadi tanda tanya semua pihak.
Dirinya merespon positif terhadap pembangunan infrastruktur pasar telah dilakukan, namun tidak sedikit diantaranya belum difungsikan secara optimal, malahan ada yang belum dimanfaatkan tanpa ada satu bahan evaluasi.
"Selama ini kita cenderung untuk terlalu fokus pada bangunan, kita respon positif untuk itu, tapi pemanfaatan bangunan itu belum serius, harusnya sebelum pembangunan kita berpikir apa pemanfaatan dan yang akan dihasilan disitu," imbuhnya.
Lebih lanjut dia mencotohkan seperti keberadaan bangunan pasar baru di dekat komplek perumahan Budha Zhuci, Kecamatan Meureubo yang belum ada output dan outcome untuk daerah, apalagi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Masrizal mengatakan, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat sudah semestinya pasar itu harus menjadi perhatian, karena itu harus ada konkrit pemaknaan terhadap pasar ini sehingga ada pemetaan yang jelas sasaran pemerataan pembangunan dan pengembangan titik-titik pasar baru.
Menurut dia, apabila pedagang dan masyarakat sekitar tidak bersedia menempati pasar yang dibangun, akhirnya bangunan itu hanya sia-sia tidak membawa manfaat bagi masyarakat dan pemerintah dalam meraup pemasukan asli daerah (PAD).
"Dari awal sampai akhir itu perlu tertib dan mengelola pasar itu dengan baik, jangan tertib diawal saja, setidaknya setelah dilakukan relokasi benar-benar diawasi, jangan sampai muncul permasalah diantara sesama pedagang lokal dengan pendatang," tegasnya.
Secara kajian ekonomis, para pedagang akan menempati pasar apabila mendapatkan hasil yang bagus, akan tetapi apabila hasilnya tidak bagus meskipun harga sewanya/pajak terjangkau tetap saja tidak akan ditempati oleh para pedagang.
Selain itu sebut Masrizal, seluruh dinas instansi terkait harus memiliki satu pemetaan yang kongkrit terhadap output keberadaan pasar, sehingga dengan perencanaan yang sistematis tentunya akan berdampak baik pertumbuhan ekonomi daerah.
"Apalagi sekarang pusat ada program revitalisasi pasar, saya pikir sangat bagus, kenapa tidak coba kita usulkan mendapatkan kesempatan dana APBN. Perencanaan harus benar-benar mampu meningkatkan perekonomian masyarakat melalui optimalisasi pasar sebagai pusat pertumbuhan ekonomi," katanya menambahkan.