Calang (ANTARA) - Syahbandar Pelabuhan Calang Kabupaten Aceh Jaya berharap Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jendral perhubungan laut dapat memperbaiki sejumlah fasilitas di Pelabuhan tersebut menyusul tingginya aktivitas bongkar muat.
“Saat ini sejumlah fasilitas pelabuhan Calang sudah sangat butuh perhatian dan perbaikan seperti halnya Fender dan Bolder yang sudah tidak layak pakai lagi,” kata Syahbandar Pelabuhan Calang melalui Pejabat pembuat komitmen, Azwana Amru Harahap di Calang, Selasa.
Ia menjelaskan sejak tahun 2007 hingga saat ini belum ada pergantian Fender dan Bolder sehingga banyak yang sudah pecah dan harus menggantinya dengan ban bekas.
"Saat ini aktifitas kapal baik dari dalam maupun luar negeri untuk melakukan bongkar muat, batu split, pasir, cangkang, serta ekspor CPO mulai meningkat sehingga saat ini kami harus gunakan ban bekas," katanya.
Amru menyebutkan untuk kapal muatan batu split dan pasir sebulan mencapai empat kali bongkar muat dengan rata-rata muatan 4000 MT, sedangkan untuk kapal pengangkut bahan PLTU Nagan Raya sampai bulan Juli 2022 sudah empat kali kunjungan sedangkan untuk kapal CPO baru 1 kali kunjungan.
Kemudian untuk kegiatan penyeberangan ke Simeulue dengan menggunakan KM Sabuk Nusantara 110 dan KMP Aceh Hebat 1 yang hampir setiap hari.
Amru juga menambahkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) di pelabuhan Calang juga meningkat pada tahun 2022, dari target awal Rp500 juta hingga Juni 2022, sudah terealisasi Rp640 juta.
"Alhamdulillah saat ini Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) di Pelabuhan Calang terus mengalami peningkatan dan realisasinya sudah 110 persen dan hingga akhir tahun bisa mencapai 250 persen,” katanya.
Ia juga mengatakan PNBP tahun 2021 tercapai Rp850 juta dari target tahun itu Rp450 juta.