Banda Aceh (ANTARA) - Bank Aceh masih menjadi penguasa pasar (market leader) di Aceh dalam perjalanannya 49 tahun kata Direktur Utama Bank Aceh, Haizir Sulaiman.
“Esksistensi Bank Aceh juga tidak hanya hadir sebagai sebuah lembaga keuangan, tapi juga sebagai sebuah gagasan, dan ide besar bagi pengembangan ekonomi syariah di tanah air,” katanya dalam sambutan di sela-sela upacara HUT Bank Aceh yang dilaksanakan di Kantor Pusat Bank Aceh, Sabtu.
Haizir menjelaskan setelah konversi Bank Aceh pada 2016 dan penerapan Qanun LKS Nomor 11 Tahun 2018, aset perbankan syariah di Aceh pada periode Maret tercatat sebesar Rp52 triliun.
Ia mengatakan atas capaian itu, saat ini Aceh menjadi provinsi ketiga terbesar di Indonesia dalam hal aset perbankan syariah.
“Eksistensi Bank Aceh tidak hanya hadir sebagai sebuah lembaga keuangan, tetapi juga sebagai sebuah gagasan, ide, maupun cita-cita yang besar bagi masa depan instrumen arsitektur ekonomi syariah di Aceh maupun nasional,” kata Haizir.
Haizir mengatakan setelah Bank NTB dan Riau, Kepri telah mengikuti jejak Bank Aceh melakukan konversi, dalam waktu dekat Bank Bengkulu akan melakukan hal serupa.
Di usia yang ke 49, Bank Aceh masih tangguh menjadi market leader bagi industri perbankan di Aceh.
Ia menyebutkan hingga 2021, Bank Aceh masih menguasai 54 persen aset Rp28,2 triliun, 62 persen dana pihak ketiga Rp24 triliun, dan 52 persen pembiayaan Rp16.3 triliun.
Sementara itu, hingga periode Juli, Bank Aceh telah berhasil membukukan aset sebesar Rp29,4 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 10,5 persen dibanding tahun sebelumnya (YoY), sementara itu, DPK tercatat sebesar Rp25 triliun tumbuh 10 persen dan pembiayaan sebesar Rp 16,8 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 7 persen.
Ia menambahkan sepanjang 2022 Bank Aceh telah berhasil meraih sejumlah penghargaan seperti Indonesia Best bumd awards 2022 dari Warta Ekonomi, Indonesia Syariah Award 2022 dari The Iconomics, Top BUMD Awards untuk kategori Bank dan Top CEO untuk Haizir Sulaiman dari Top Business, serta Sharia Finance Awards untuk Kategori Bank serta Top Leadaer Awards untuk CEO Haizir Sulaiman dari Warta Ekonomi.
Bank Aceh juga berhasil meraih bank terbaik di kelasnya atau menduduki peringkat pertama untuk kategori bank KBMI 1 dengan aset di atas Rp25 triliun dari biro riset infobank.
Haizir mengatakan capaian tersebut tentunya tak terlepas dari dukungan karyawan/ti Bank Aceh dan banyak pihak.
“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh masyarakat Aceh, Pemerintah Aceh, pemerintah daerah, serta DPRA/DPRK, ulama, akademisi yang telah memberikan dukungan kepada Bank Aceh hingga menjadi bank yang diperhitungkan di kancah nasional,” katanya.
Pelaksanaan HUT Bank Aceh juga turut menggelar kegiatan bakti sosial di sejumlah lembaga sosial seperti Blood for Life (BFLF) Indonesia, Darah untuk Aceh, Rumah Singgah Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA), dan Dayah Mini Tibang.
Selain itu pemberian bantuan sosial dilakukan oleh seluruh direksi Bank Aceh, Direktur Operasional, Lazuardi, Direktur Bisnis, Bob Rinaldy, Direktur Dana dan Jasa, Amal Hasan, dan Direktur Kepatuhan, Yusmaldiansyah.
Penyerahan bantuan turut diikuti oleh seluruh Pemimpin Divisi dan Perkumpulan Istri Karyawan Bank Aceh Syariah (Pikabas).