Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh HM Daud Pakeh mengingatkan umat beragama jangan mudah terprovokasi, sehingga mengganggu kerukunan yang sudah terbangun dengan baik.
"Umat beragama yang ada di Aceh jangan mudah terprovokasi pihak-pihak tidak bertanggung jawab, sehingga bisa mengganggu kerukunan umat beragama," kata HM Daud Pakeh di Banda Aceh, Jumat.
Pernyataan tersebut dikemukakan HM Daud Pakeh pada pembinaan tokoh agama, pemuka agama, dan majelis agama se Provinsi Aceh. Pembinaan tersebut diikut 90 orang dari berbagai agama.
HM Daud Pakeh menyebutkan, umat beragama saat ini dihadapkan dengan berbagai tantangan. Seperti liberalisme, ekslusifisme, radikalisme, terorisme, dan lainnya sebagainya yang bisa kapan saja datang mengancam.
Dalam menghadapi tantangan tersebut, kata dia, dituntut format beragama yang ideal, yang mampu menampilkan perilaku sebagai umat beragama yang santun, damai, demokratis, dan dapat diterima semua kalangan.
Apalagi, sebut HM Daud Pakeh, Aceh maupun Indonesia memiliki kemajemukan dan keberagaman masyarakat. Dan ini disadari oleh para pendiri Republik Indonesia bahwa keberagaman tersebut bukanlah penghalang untuk hidup berdampingan.
"Namun begitu, umat beragama ini perlu terus dibina, sehingga pemahamannya terhadap agama masing-masing terus meningkat. Umat beragama yang tidak dibina dengan baik dan benar, akan mudah dihasut dan diprovokasi pihak tidak bertanggung jawab," kata HM Daud Pakeh.
Di Aceh, lanjut dia, walau hubungan antarumat beragama berjalan baik dan harmonis, namun masih ada persoalan internal umat beragama. Umat Islam, misalnya, banyak muncul kasus aliran sesat dan lain sebagainya.
Hal ini terjadi karena perbedaan pendapat dalam memahami agama itu sendiri. Akibatnya, timbul perpecahan dan disharmonisasi di internal umat beragama, kata HM Daud Pakeh.
"Karena itu saya mengajak semuanya untuk mencari akar masalah bersama-sama, mencari jalan keluar, dan berupaya mencegah berbagai potensi konflik. Kerukunan umat beragama, baik eksternal maupun internal haru menjadi komitmen bersama," kata HM Daud Pakeh.
HM Daud Pakeh menyebutkan, menjaga dan memelihara kerukunan umat beragama bukan menjadi tugas pemerintah semata. Tapi, menjadi tugas bersama umat beragama.
"Untuk itu, kerja sama intensif lintas agama harus terus dibangun. Serta membangun kesadaran umat beragama untuk saling menghargai perbedaan dan toleransi," kata HM Daud Pakeh.
"Umat beragama yang ada di Aceh jangan mudah terprovokasi pihak-pihak tidak bertanggung jawab, sehingga bisa mengganggu kerukunan umat beragama," kata HM Daud Pakeh di Banda Aceh, Jumat.
Pernyataan tersebut dikemukakan HM Daud Pakeh pada pembinaan tokoh agama, pemuka agama, dan majelis agama se Provinsi Aceh. Pembinaan tersebut diikut 90 orang dari berbagai agama.
HM Daud Pakeh menyebutkan, umat beragama saat ini dihadapkan dengan berbagai tantangan. Seperti liberalisme, ekslusifisme, radikalisme, terorisme, dan lainnya sebagainya yang bisa kapan saja datang mengancam.
Dalam menghadapi tantangan tersebut, kata dia, dituntut format beragama yang ideal, yang mampu menampilkan perilaku sebagai umat beragama yang santun, damai, demokratis, dan dapat diterima semua kalangan.
Apalagi, sebut HM Daud Pakeh, Aceh maupun Indonesia memiliki kemajemukan dan keberagaman masyarakat. Dan ini disadari oleh para pendiri Republik Indonesia bahwa keberagaman tersebut bukanlah penghalang untuk hidup berdampingan.
"Namun begitu, umat beragama ini perlu terus dibina, sehingga pemahamannya terhadap agama masing-masing terus meningkat. Umat beragama yang tidak dibina dengan baik dan benar, akan mudah dihasut dan diprovokasi pihak tidak bertanggung jawab," kata HM Daud Pakeh.
Di Aceh, lanjut dia, walau hubungan antarumat beragama berjalan baik dan harmonis, namun masih ada persoalan internal umat beragama. Umat Islam, misalnya, banyak muncul kasus aliran sesat dan lain sebagainya.
Hal ini terjadi karena perbedaan pendapat dalam memahami agama itu sendiri. Akibatnya, timbul perpecahan dan disharmonisasi di internal umat beragama, kata HM Daud Pakeh.
"Karena itu saya mengajak semuanya untuk mencari akar masalah bersama-sama, mencari jalan keluar, dan berupaya mencegah berbagai potensi konflik. Kerukunan umat beragama, baik eksternal maupun internal haru menjadi komitmen bersama," kata HM Daud Pakeh.
HM Daud Pakeh menyebutkan, menjaga dan memelihara kerukunan umat beragama bukan menjadi tugas pemerintah semata. Tapi, menjadi tugas bersama umat beragama.
"Untuk itu, kerja sama intensif lintas agama harus terus dibangun. Serta membangun kesadaran umat beragama untuk saling menghargai perbedaan dan toleransi," kata HM Daud Pakeh.