Banda Aceh (ANTARA) - Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto bersama tim pencarian empat santri yang hilang setelah terseret arus Sungai Beurayeun, Kecamatan Leupung, Kabupaten Aceh Besar, pada Kamis menggelar doa doa bersama untuk memudahkan pencarian korban.
"Doa bersama yang kita gelar di pinggir sungai tersebut merupakan bagian dari ikhtiar kita bersama dalam pencarian para korban," kata Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto di Kecamatan Leupung, Jumat.
Dalam doa bersama yang berlangsung di pinggir sungai tempat para santri terseret arus sungai tersebut dipimpin Ustadz Mustaqim.
Ia mengatakan Tim SAR terus melakukan pencarian terhadap korban tenggelam di kawasan sungai Beurayeun, Aceh Besar.
"Kita berharap dengan doa bersama yang kita gelar ini upaya pencarian dapat berlangsung lancar tanpa kendala sampai para korban ditemukan," katanya.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pencarian, baik tim dari Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), tim BPBD, TNI, Polri, tim Dinsos Aceh, Dinsos Kabupaten Aceh Besar, Dinas Kesehatan, Muspika Leupueng hingga masyarakat sekitar lokasi kejadian.
Dalam kegiatan tersebut turut hadir Kepala Pelaksana BPBA Ilyas, Kepala Dinas Dinas Sosial Aceh Besar Bahrul Jamil, Kepala BPBD Aceh Besar Ridwan Jamil, serta Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Aceh Besar Abdullah.
Tim SAR gabungan menemukan seorang santri lagi yang hilang terseret arus saat mandi di Sungai Beurayeuen, Kecamatan Leupung, Kabupaten Aceh Besar, dalam kondisi meninggal dunia.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Banda Aceh Ibnu Harris Al Hussain di Banda Aceh, Jumat, mengatakan korban kedua yang ditemukan atas nama Reza (18), warga Punge, Kota Banda Aceh.
"Dengan ditemukannyajenazahReza, maka sudah dua korban ditemukan meninggal dunia. Sedangkan dua korban lainnya masih dalam pencarian," kata Ibnu Harris Al Hussain.
Sebelumnya, korban pertama ditemukan atas nama Ahmadal Hadi (17), asal Lam Hasan, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar. Korban ditemukan pada Jumat (26/8) sekira pukul 11.30 WIB.
Sedangkan korban atas nama Reza ditemukan pada Jumat (26/8) sekira pukul 17.00 WIB. Korban Reza ditemukan meninggal dunia sejauh 1,5 kilometer dari titik terakhirnya terlihat ke arah muara sungai. Selanjutnya, korban dievakuasi ke Puskesmas Leupung," kata Ibnu Harris Al Hussain.
Korban Reza dan Ahmadal Hadi, merupakan santri di sebuah dayah atau pesantren di Kabupaten Aceh Besar. Korban bersama sejumlah teman-teman santrinya mandi Sungai Brayeuen di Desa Meunasah Mesjid, Kecamatan Leupung, Kabupaten Aceh Besar, Kamis (25/8) sekira pukul 13.00 WIB.
Saat mereka mandi sungai, kata Ibnu Harris Al Hussain, tiba-tiba terjadi air bah dengan arus sungai yang deras. Saat ini, cuaca di sekitar sungai sedang terjadi hujan lebat. Akibatnya, lima santri terseret arus sungai tersebut.
Dari lima santri terseret arus sungai tersebut, seorang di antaranya diselamatkan warga yang berada di lokasi wisata tersebut. Sedangkan korban Reza dan Ahmadal Hadi bersama dua teman lainnya hilang terbawa arus sungai.
Adapun dua korban yang masih dalam pencarian yakni Fakhrul Razi (20), warga negara Malaysia dan Darazatul Aulia (17), warga Desa Rumoh Panjang, Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya.
"Pencarian dua korban lainnya masih berlangsung. Pencarian menggunakandua perahu karet serta dengan menyisir daerah aliran sungai. Pencarian juga melibatkan Polri dan TNI serta masyarakat setempat," kata Ibnu Harris Al Hussain.