Kuala Simpang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tamiang menurunkan tim Layanan Siaga Kebencanaan (Lagak) untuk evakuasi sarang tawon yang berada di permukiman padat penduduk Desa Bundar, Kecamatan Karang Baru.
"Proses evakuasi sarang tawon sangat singkat tidak sampai 10 menit. Anggota BPBD usir tawon hanya dengan tembakan air mobil Damkar," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Aceh Tamiang Iman Suhery alias Bayu, Sabtu.
Begitu dapat laporan dari warga, Bayu langsung mengutus anggotanya untuk evakuasi sarang tawon yang meresahkan masyarakat desa setempat. Selain ahli dalam menjinakan api, personel BPBD juga terlatih mengusir hewan bersayap tersebut.
"Kiat mengusir tawon dari sarangnya pertama semprotkan air bentuk tirai untuk menghindari serangan balik. Kemudian tembakan air ke sasaran/sarang menggunakan air yang sudah dicampur deterjen supaya sayap tawon lengket tidak bisa terbang," tuturnya.
Menurut Iman Suhery serangga yang familiar disebut tawon ndas/kepala ini bersarang di dahan pohon samping rumah warga atas nama Munajir. Pihaknya tidak tahu pasti sejak kapan koloni lebah penyengat itu hinggap dan membuat sarang dekat perumahan warga.
"Ukuran sarangnya sudah sebesar bola kali. Tawon kepala ini sangat bahaya kalau menyengat orang apalagi anak-anak bisa demam. Makanya setiap evakuasi tawon anggota selalu dilengkapi seragam safety supaya tidak tembus oleh gigitan," ujarnya.
Evakuasi binatang berbisa seperti tawon dan ular, sebut Bayu sudah sering dilakukan BPBD Aceh Tamiang. Pihaknya pun sudah membentuk tim 'Lagak' yang akan siaga selama 24 jam menunggu laporan masyarakat. Selama Iman Suhery menjabat Kalaksa BPBD awal 2022 sudah puluhan kali mengevakuasi binatang berbisa.
"Kalau usir tawon sudah ada 25 kali mungkin. Sarang tawon kepala dalam rumah warga pun pernah kita evakuasi. Di workshop BPBD juga banyak ular yang kami tangkap dipelihara sama anggota," sebutnya.