Meulaboh (ANTARA) - Produksi minyak Atsiri Aceh (minyak Nilam Aceh) oleh kalangan petani di Kabupaten Aceh Barat hingga kini tembus mencapai dua ton setiap bulannya.
“Semua produksi minyak Atsiri asal Aceh Barat ini ini dijual ke Medan, Sumatera Utara,” kata Armansyah Putra, seorang agen pengepul di Meulaboh kepada ANTARA, Jumat.
Menurutnya, selama ini bahan baku minyak Atsiri asal Aceh dijual untuk kebutuhan pasar dalam negeri maupun luar negeri yang digunakan untuk kebutuhan pembuatan parfum, serta berbagai produk kosmetik lainnya.
Sedangkan harga jual minyak tersebut, kata Armansyah Putra, saat ini dijual di harga Rp520 ribu per kilogram.
Padahal pada bulan September 2022 lalu, harga jual minyak produksi petani tersebut bertahan di angka Rp570 per kilogram.
Armansyah mengakui selama ini produksi minyak Atsiri oleh petani di Kabupaten Aceh Barat masih menggunakan sistem penyulingan tradisional di lokasi kebun, sehingga produksinya masih sangat terbatas.
Pihaknya berharap dengan adanya kepedulian dari pemerintah dengan membantu mesin penyulingan, maka produksi minyak Nilam Aceh diharapkan ke depan akan semakin meningkat.
“Kalau selama ini bisa memproduksi dua ton setiap bulan, mungkin ke depan bisa mencapai lima hingga enam ton perbulan,” kata Armansyah Putra.
Produksi minyak Atsiri petani asal Aceh Barat tembus dua ton per bulan
Jumat, 28 Oktober 2022 21:32 WIB