Redelong (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bener Meriah menyiapkan dana Rp11,1 milyar untuk pengendalian inflasi di daerah itu.
Plt Sekda Bener Meriah Armansyah selaku Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Selasa di Redelong mengatakan pihaknya sudah menganggarkan dana sebesar Rp11.130.831.578 dari sumber APBK dan Dana Insentif Daerah (DID) tahun 2022.
"Anggaran yang kita alokasikan itu untuk mendukung penanganan dampak inflasi terkait dengan kenaikan harga BBM," kata Armansyah.
Ia mengatakan kebijakan tersebut sudah mengacu pada aturan resmi Pemerintah Pusat yakni sebesar dua persen dana alokasi DTU dan dana bagi hasil (DBH) daerah dapat digunakan untuk subsidi meredam dampak kenaikan harga BBM.
Selain itu kata dia juga mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 134/PMK.07/2022 tentang belanja wajib dalam rangka penanganan dampak Inflasi tahun 2022.
Menurutnya seluruh dana tersebut nantinya akan diperuntukkan kepada berbagai sektor diantaranya seperti UMKM, Bansos pertanian, dan penciptaan lapangan kerja baru di Bener Meriah.
Kemudian untuk anggaran yang bersumber dari DID diantaranya dipergunakan untuk peningkatan sarana dan prasarana pasar, bantuan sosial untuk disabilitas, bantuan modal usaha masyarakat ekonomi lemah, bantuan sosial untuk petani, pengemudi becak, dan sopir angkutan.bantuan