Banda Aceh (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Aceh dan Banda Aceh memperingati hari relawan internasional se-Indonesia yang ditetapkan setelah peristiwa musibah gempa dan tsunami Aceh 2004 silam, serta juga dilaksanakan doa bersama.
"PMI mengerahkan begitu banyak relawan untuk membantu rakyat Aceh atas musibah yang besar waktu itu," kata Ketua PMI Aceh Murdani Yusuf, di Banda Aceh, Senin.
Murdani menyampaikan bahwa setahun setelah terjadinya tsunami di Aceh pada 26 Desember 2004, kemudian tahun 2005 momen peristiwa besar tersebut ditetapkan sebagai "Hari Relawan Internasional" .
Kata Murdani, saat itu para relawan telah bekerja dengan baik selama bertahun-tahun untuk membantu masyarakat di Aceh yang dilanda musibah tsunami.
"Karena itu kita memberikan tanda penghormatan kepada mereka (relawan) yang telah bekerja untuk itu dan kita memperingati hari relawan PMl pada hari ini," ujarnya.
Murdani berharap seluruh relawan PMI untuk terus bekerja berdasarkan bhakti, karena PMI hanya bisa bergerak dengan relawan yang baik, terlatih, dan ikhlas bekerja demi kemanusiaan.
"Bekerja untuk kemanusiaan itu adalah tulang punggung PMI, maka harus bekerja baik untuk masyarakat, apalagi kerja relawan di seluruh tanah air telah terbukti tangguh, khususnya saat bencana terjadi di negeri ini," katanya.
Murdani menambahkan, Ketua PMI Jusuf Kalla juga meminta relawan PMI, KSR dan TSR yang telah terlatih agar tetap bekerja dengan baik, tetap ikhlas mengabdi kepada masyarakat.
Mereka selalu mendoakan bencana tidak akan datang lagi, tetapi bencana akan selalu datang secara tiba tiba. Karena itu kegiatan PMI sangat penting untuk membantu masyarakat.
"Saya memberikan penghargaan kepada saudara-saudara (Relawan) untuk tetap meningkatkan solidaritas dan selalu bekerja bersama-sama demi kemaslahatan umat," demikian Murdani Yusuf.
PMI peringati hari relawan internasional yang ditetapkan karena tsunami Aceh
Senin, 26 Desember 2022 15:13 WIB