Meulaboh (ANTARA Aceh) - Harga getah karet produksi masyarakat dan petani di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh mulai membaik dari harga pekan sebelumnya Rp7.000/kg naik menjadi Rp9.000/kg karena permintaan pasar meningkat.
Muhammad Zaini, tokoh masyarakat Gampong Baro, Kecamatan Panton Reu, di Meulaboh, Rabu, mengatakan, kenaikan harga ini terjadi secara perlahan pada saat masyarakat dan petani penderes karet mulai lesu karena faktor cuaca.
"Kalau harga ini bisat bertahan saja sudah cukup. Harga 'segitu' sudah bisalah untuk penderes bekerja, ketimbang harga pada 2016 sampai Rp5.000 per kilogram, itu sangat-sangat membuat petani tidak bersemangat," katanya.
Selama beberapa bulan terakhir cuaca ekstrem, dan hujan membuat masyarakat dan petani tidak bersemangat menderes, apalagi harga karet fluktuasi bahkan jatuh ke level terendah hingga Rp4.500/kg-Rp5.000/kg seperti pada Mei 2016.
Masyarakat petani yang bergantung ekonomi keluarga pada hasil deresan getah milik orang lain harus membagi hasil, karena itu mayarakat sangat berharap harga komoditi unggulan Aceh Barat getah karet itu terus merangkak naik.
Harga tampung pembelian getah karet (50 persen bersih) hasil deresan masyarakat petani oleh para agen lokal, sudah merangkak naik hingga harga Rp7.150/kg pada September 2016 dan bertahan hingga awal Januari 2017.
"Sampai dalam minggu ini sudah naik menjadi Rp9.000 per kilogram. Secara tidak langsung kami mengetahui bahwa kenaikan harga karet tergantung pasar Medan Sumatera Utara," kata Zaini yang juga membeli getah petani dari deresan kebun warga.
Fluktuasinya harga karet mentah sangat mempengaruhi tinggi rendahnya produksi, sehingga masyarakat penderes terkadang memilih cara dengan mengumpulkan sendiri dan baru dijual ke agen apabila ada perkembangan kenaikan harga.
Sementara itu dalam laporan perkembangan harga bahan pokok penting dan strategis Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdaganga) Aceh Barat disebutkan bahwa beberapa mata barang memang mengalami kenaikan, termasuk harga karet.
Kepala Bidang Perindag Cut Titi Herawati Rahmah menjelaskan, kenaikan mata barang yang terpantau pada Minggu ke-II Januari 2017 itu tidaklah sama, malahan beberapaharga barang naik karena faktor cuaca dan bencana alam.
"Harga karet sangat tergantung permintaan pasar, hukum ekonomi itu berlaku, sementara untuk harga seperti sayur mayur terkadang tidak menentu, yang pastinya karena daerah kita sangat bergantung pasokan dari luar," katanya.
Komoditas unggulan Kabupaten Aceh Barat adalah karet. Pohon karet ditanam hampir di semua kecamatan. Luasnya arealnya 25.179 hektare dengan produksi 22.667 ton/tahun.