"Ternyata mereka, saya melihat menjual dengan harga lebih murah Rp1.000 - Rp2.000 dibanding harga pasar. Jadi kita hanya menyarankan, yang penting jangan sampai mereka (produsen) rugi," ujarnya.
Ia menambahkan, komoditi yang dipasarkan ialah komoditi pertanian dalam arti luas, baik tanaman pangan seperti beras, hortikultura seperti sayuran, buah-buahan, dan juga hasil produk olahan pertanian, peternakan, perikanan.
"Kita juga sering bekerjasama dengan Bulog untuk menyediakan beras, gula, minyak goreng," ujarnya.
Sebelumnya, Bank Indonesia menyatakan pengendalian inflasi di Aceh sudah semakin membaik dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, dan upaya pengendalian itu terus dilakukan dengan kolaborasi bersama tim pengendalian inflasi daerah (TPID) di seluruh Aceh.
“Saat ini inflasi Aceh tumbuh sangat baik, berbeda dua tahun sebelumnya. Saat ini berada secara total 2,39 persen (yoy) artinya masih di bawah range target inflasi,” kata Kepala Bank Indonesia Aceh Rony Widijarto.
Menurutnya, inflasi tidak mungkin bisa dihindari. Karena inflasi adalah insentif ekonomi dapat tumbuh lebih tinggi, namun pergerakan angka inflasi harus tetap dijaga. Angka target inflasi nasional 3 plus 1 persen sepanjang tahun 2023.
Baca juga: Pemkab Aceh Barat promosi UMKM melalui pasar tani