Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh menyebut belum semua petani di Aceh melakukan penebusan pupuk bersubsidi secara digital yakni menggunakan Kartu Tani Digital (KTD), karena masih dalam tahapan penyesuaian dengan sistem dan proses aktivasi KTD.
“Kartu Tani Digital ini bagus untuk meminimalisir penyelewengan realisasi pupuk bersubsidi,” kata Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Distanbun Aceh Nurlaila di Banda Aceh, Kamis.
Pada tahun ini, dia menjelaskan, pemerintah mengubah sistem penebusan pupuk bersubsidi dari manual melalui Tebus Pupuk Bersubsidi (T-Pubers) ke penggunaan Kartu Tani Digital.
Pada awal 2023 lalu, lanjut dia, Pemerintah Aceh menjadikan Kabupaten Aceh Besar sebagai daerah percontohan (pilot project) penggunaan KTD. Kemudian baru mulai melakukan penerapan ke seluruh Aceh pada Agustus 2023.
Karena itu, kata Nurlaila, setiap petani yang terdaftar sebagai penerima pupuk bersubsidi wajib membuka rekening kolektif (Burekol), lalu melakukan aktivasi KTD untuk bisa melakukan penebusan pupuk di kios.
“Dalam proses aktivasi kartu tani digital ini melibatkan Bank Syariah Indonesia (BSI), jadi Kementan bekerjasama dengan BSI dan Pupuk Indonesia,” ujarnya.
Namun hingga kini, menurut dia, belum semua petani Aceh berhasil melakukan aktivasi, sehingga mereka tidak bisa melakukan penebusan pupuk di kios.
Dari total 396.194 petani yang telah sukses membuka rekening kolektif, baru 185.000 petani yang sukses melakukan aktivasi hingga data (10/10) lalu, dan selebihnya masih belum berhasil.
Di sisi lain, kata dia, saat ini provinsi paling barat Indonesia itu juga sudah mulai memasuki musim tanam rendeng, sehingga para petani mulai banyak membutuhkan pupuk.
Sebab itu, dia berharap, selama masa penyesuaian atau transisi dari cara manual ke digital, Kementerian Pertanian dapat membuka kembali akses penebusan pupuk bersubsidi secara T-Pubers, agar petani yang gagal aktivasi bisa menebus pupuk ke kios.
“Makanya kita berharap bagi petani yang tidak sukses aktivasi kartu tani digital maka dibuka lagi T-Pubers, sehingga petani bisa menebus pupuk di kios dengan memakai aplikasi T-Pubers, secara manual pakai KTP,” ujarnya.
Pada 2023, Distanbun Aceh mencatat Aceh mendapat alokasi pupuk bersubsidi sebanyak 221.321 ton, dan hingga akhir September 2023, angka realisasi penyaluran pupuk bersubsidi di Aceh mencapai 119.921 atau 54,18 persen.