Kemudian, lanjut dia, kelompok kopi dan rempah-rempah senilai 75,4 juta dolar AS, serta minyak nabati senilai 43,8 juta dolar AS. Selebihnya, diikuti komoditas berbagai produk kimia, ikan olahan, buah-buahan, dan produk nabati lainnya.
"Periode Januari-September 2023, negara tujuan ekspor paling tinggi, yaitu India mencapai 340,4 juta dolar AS, Amerika Serikat senilai 49,3 dolar AS, dan Thailand senilai 43,3 juta dolar AS,” ujarnya.
Sedangkan untuk September 2023, kata Andariati, nilai ekspor barang asal Aceh sebesar 31,73 juta dolar AS. Angka ini juga menunjukkan penurunan sebesar 32,83 persen dibandingkan bulan lalu, yaitu sebesar 47,24 juta dolar AS.
Ekspor asal Aceh pada September itu paling besar ke India, yaitu 21,76 juta dolar AS dengan komoditas utama batubara. Kemudian negara Thailand senilai 1,34 juta dolar AS dengan komoditas utama ikan olahan dan negara Belgia senilai 1,27 dolar AS dengan komoditas utama kopi.
“Komoditas ekspor barang asal Aceh masih didominasi oleh hasil usaha pertambangan sebesar 67,63 persen dari total ekspor September 2023. Kemudian industri pengolahan sebesar 20,70 persen dan sektor pertanian 11,67 persen,” ujarnya.
Baca juga: Aceh ekspor 200 ton hasil perikanan hingga September 2023, begini penjelasannya