Takengon (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tengah mulai mengembangkan budi daya kerang mutiara air tawar di kawasan perairan Danau Lut Tawar yang merupakan hasil kerja sama dengan investor dari Halal International China Hongkong (HICHK) dan PT Halal International Aceh (HIA).
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMTSP) Aceh Tengah T Alaidinsyah di Aceh Tengah, Senin, mengatakan pemerintah daerah menjalin kerja sama budi daya kerang mutiara tersebut demi menyasar pangsa pasar luar negeri.
"Kerang mutiara air tawar ini dipilih karena memang berpotensi tinggi dan memiliki pangsa pasar yang cukup baik terutama di negara Asia Timur terutama China," kata T Alaidinsyah.
Menurut dia, sebelum dilakukan pengembangan budi daya lebih lanjut terlebih dahulu akan dilakukan uji pertumbuhan dan perkembangan kerang di perairan Danau Laut Tawar selama satu tahun.
Uji coba ini, lanjut dia, dipantau langsung tenaga ahli Dinas Perikanan bekerja sama dengan Prodi Budidaya Perairan Universitas Gajah Putih Takengon dan masyarakat.
"Spesies kerang Mutiara air tawar berjenis hypriosis cumingii merupakan jenis yang didatangkan dari China bersifat filter feeder. Kerang tidak diberi pakan melainkan menyaring plankton yang ada di kolam maupun perairan danau seperti Danau Laut Tawar ini," ujarnya.
Dinas Perikanan setempat juga telah menyatakan bahwa jenis kerang tersebut secara ekologi diperkirakan tidak akan mengganggu ikan endemic Danau Lut Tawar karena kerang ini tidak menggunakan pakan olahan atau pellet.
Selain itu, kata dia, jika memang uji coba berhasil maka sebelum dilakukan pengembangan juga akan dilakukan kajian daya dukung terhadap pengembangan budidaya kerang mutiara tersebut dengan harapan masyarakat dapat beralih dari ketergantungan terhadap tangkapan ikan endemic di Danau Lut Tawar.