Kutacane (ANTARA Aceh) - Kepolisian Resor (Polres) Aceh Tenggara mengaku, belum menetapkan tersangka pelaku penikaman mantan Bupati Aceh Tenggara Armen Desky saat berada di warung kopi, Kutacane pekan lalu.
"Kita belum tetapkan tersangka pelaku. Memang, sejauh ini terindikasi ada. Tapi kita belum tetapkan," tegas Wakil Kepala Polres Aceh Tenggara, Kompol Imam Asfali di Kutacane, Jumat.
Ia mengaku, hingga saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi berdasarkan barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian seperti pisau, sarung pisau, dan kacamata.
Terakhir pemeriksaan terhadap rekaman "Closed Circuit Television/CCTV" di beberapa titik di lokasi kejadian sebelum terjadi penikaman hingga pengejaran terhadap pelaku.
Aksi penikaman dilakukan orang tidak dikenal menggunakan senjata tajam terhadap mantan Bupati Aceh Tenggara Armen Desky di Warung Kopi Gemston, Pasar Belakang, Kutacane, Jumat, (31/3) pukul 15.50 WIB.
"Saksi, telah banyak kita periksa. Dari rekaman CCTV dan para saksi mata, penikaman tersebut dilakukan oleh dua orang," katanya.
Polres setempat menduga, pelaku penikaman tidak jauh dengan berpindah-pindah tempat di wilayah Kabupaten Aceh Tenggara.
"Bisa jadi di dalam atau di luar daerah ini. Artinya, memang kita tidak berani kasih statement (pernyataan). Karena nanti (pelaku) semakin jauh," tegas Imam.
Informasi beredar di Aceh Tenggara menyebut, Armen Desky dan beberapa kerabatnya hendak beranjak pergi untuk menunaikan salat Ashar setelah minum kopi.
Saat itu, mantan bupati di Provinsi Aceh ini sedang berdiri tepat berada di pojok warung, sembari menunggu mobil yang akan ditumpanginya karena memutar arah.
Beberapa saat kemudian dalam hitungan detik, datanglah orang tidak dikenal menghampiri Armen Desky dan langsung melakukan aksi penikaman tersebut.
Kepala Desa Prapat Sepakat, Abdurrahman (57), mengatakan, kini kondisi kesehatan korban berangsur membaik, setelah ditikam oleh orang tidak dikenal saat berada di Kutacane.
"Saya jengguk dia (Armen Desky) di Medan, tapi tidak diberi waktu untuk bertemu oleh tim medis karena alasan kesehatan. Dia kini mulai sehat," ucapnya.
Ia menyebut, mantan kepala daerah Aceh Tenggara itu telah menjalani masa kritis, setelah tiba di Rumah Sakit Umum Pemerintah Haji Adam Malik di Medan, Sumatera Utara, Jumat (31/3) malam.