Bandara SIM Aceh Besar dalam kondisi aman dan tidak memiliki gangguan apapun. Beberapa maskapai lain juga berhasil mendarat dengan sempurna pada jadwal yang sama.
Menurutnya, untuk kondisi cuaca di Bandara SIM Aceh Besar tidak hujan, hanya mendung dan angin kencang. Sedangkan untuk jarak pandang (visibility) masih cukup baik yakni 10 kilometer.
"Untuk (maskapai) yang lain bisa mendarat. Citilink dan Garuda Indonesia berhasil mendarat. Memang untuk Lion, SOP nya sepertinya beda dengan maskapai yang lain," ujarnya.
Rencananya, pesawat Lion JT 306 akan terbang kembali menuju provinsi berjulukan Tanah Rencong itu, tentunya setelah mendapatkan informasi terbaru terkait dengan perkembangan kondisi cuaca.
"Betul, akan kembali lagi ke Aceh, tetapi akan melihat kondisi cuaca terlebih dahulu," ujarnya.
Atas peristiwa ini, kata Darmadi, pihak maskapai tidak memberikan kompensasi kepada penumpang, karena kejadian disebabkan oleh faktor kondisi alam.
"Kalau alasan cuaca tidak ada kompensasi, kalau alasan alam. Kecuali kalau teknis, pesawat rusak atau pesawat terlambat itu memang ada pengganti sesuai regulasi," ujarnya.
Sebelumnya pada 2 Mei 2023, hal yang sama juga pernah terjadi pada pesawat Lion Air JT 306. Pesawat ini batal mendarat di Bandara SIM Aceh Besar karena kondisi angin dari belakang (tailwind) yang tidak sesuai dengan SOP Lion Air, sehingga RTB ke Kualanamu.
"Tadi sudah beberapa kali mau landing, karena tailwind (angin dari belakang), anginnya tidak sesuai dengan SOP mereka, jadi mereka tidak berani landing. Jadi ini faktor cuaca saja sebenarnya,” kata Manajer Operasional Angkasa Pura II Surkani.
Baca juga: Lion Air mendarat selamat di Aceh setelah RTB ke Kualanamu akibat cuaca buruk