Oleh karena itu, sebagai inisiator dukungan pusat usaha sosial dan pengetahuan serat nanas, pihaknya bersama masyarakat Gayo dan pemerintah di dua kabupaten itu terus berupaya mewujudkan pelibatan perempuan dan remaja putri dalam mengoptimalkan hasil hutan bukan kayu yang berkelanjutan ekonomi.
"Dengan memastikan lingkungan tetap terjaga,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Wanita Tani Fallahaton di Pegasing, Inayati Rahmatillah mengatakan pihaknya sangat berterima kasih dan mengapresiasi lembaga Katahati Institute yang menjadikan mereka sebagai salah satu kelompok binaan, untuk pengembangan produk dari serat nanas atau limbah nanas.
Ke depan, pihaknya akan terus memproduksi produk-produk dari serat nanas dengan merek yang diberi nama Keriga, di antaranya seperti gelang, bross, gantungan kunci, lukisan, pintalan benang, topi, kain tenun, dan produk lainnya.
“Kami berharap aktivitas kami ini akan terus mendapat dukungan. Kami percaya untuk mendapatkan hasil maksimal, kita harus berkolaborasi dan bekerjasama,” kata Inayati.