Banda Aceh (ANTARA Aceh) - DPD Real Estat Indonesia Aceh menyatakan batas pengajuan pembiayaan rumah bersubdi hingga akhir November 2017.
"Bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang ingin memiliki rumah bersubsidi layak huni dapat segera menghubungi pengembang yang membangun rumah bersubsidi atau ke PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk selaku bank penyalur kredit subsidi," kata Ketua DPD REI Aceh, Muhammad Nofal di Banda Aceh, Selasa.
Ia menjelaskan calon pembeli rumah bersubsidi tipe 36 dapat menghubungi pengembang guna memilih lokasi dan melakukan kesepatan terhadap rumah yang akan dibeli oleh calon penerima manfaat.
"Ini merupakan sistem jual beli di mana konsumen akan memilih daerah mana yang akan dibangun dan setelah sepakat dengan harga maka sesuai kesepakatan dan menyerahkan uang muka sisanya akan diajukan pembiayaan KPR ke BTN," katanya.
Ia menyebutkan rumah bersubsidi yang ditawarkan pengembang yang bernaung di bawah REI dengan jumlah pengembangan pembangunan rumah bersubsidi sekitar 40 orang lebih membangun rumah tipe 36 dengan luas tanah 100 meter.
Ia mengatakan harga yang ditawarkan untuk rumah bersubsidi type 36 tersebut Rp123 juta per unit dengan masa pembiayaan paling lama mencapai 25 tahun.
"Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan kesempatan ini guna memiliki rumah sendiri melalui pembiayaan yang disubsidi oleh pemerintah," katanya.
Muhammad Nofal menambahkan spek rumah bersubsidi yang dibangun di Aceh di atas spek nasional di mana pembangunannya minimal kopel dua dan tunggal dengan pondasi batu gunung memakai batu merah, lantai keramik dan luas tanah minimal 90 meter.
"Kalau kita bangun seperti standar di daerah lainnya maka tidak cocok untuk Aceh dan masyarakat tidak mau membeli. Aceh merupakan daerah gempa dan bangunan yang dibangun harus benar-benar tahan gempa," katanya.
Ia menyebutkan Real Estat Indonesia (REI) Aceh akan membangun sebanyak 6.000 rumah bersubsidi di Aceh yang merupakan bagian dari program nasional yang dicanangkan Presiden Jokowi satu juta rumah 2017.
"Alhamdulillah hingga saat ini capaian pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah di seluruh Aceh minus Simeulue telah mencapai 70 persen dari rencana pembangunan 6.000 unit," katanya.