Banda Aceh (ANTARA) - Atsiri Research Center (ARC) Pusat Unggulan Iptek (PUIPT) Nilam Aceh Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh menyatakan bahwa mitra internasional mereka membeli minyak nilam dari petani Aceh dengan harga Rp1,1 juta per kilogram.
"Perusahaan mitra dari ARC-PUIPT telah membeli nilam dari 12 kabupaten di Aceh sebanyak 800 kg dengan harga Rp1,1 juta per kg," kata tenaga lapangan ARC USK, Faisal, di Banda Aceh, Jumat.
Pernyataan itu disampaikan Faisal menyikapi jatuhnya harga minyak nilam dalam beberapa minggu terakhir ini yang terjun hingga sekitar Rp500 ribu per kg seperti di Sulawesi, padahal sebelumnya mencapai Rp1,9 juta per kg.
Baca juga: ARC USK ikut wakili Indonesia ke global tech and innovation Australia
Dirinya mengatakan, langkah ini sebagai bagian dari komitmen ARC untuk membantu masyarakat Aceh tetap bersemangat menanam serta memproduksi minyak nilam.
Faisal menyampaikan, dari penelusuran pihaknya ke buyer Internasional, tidak ada penurunan permintaan maupun harga yang signifikan untuk minyak nilam Indonesia. Sehingga gejolak harga ini diyakini hanya sebagai fluktuasi pasar sesaat menjelang Ramadhan.
Harga ini, kata dia, sudah melalui pertimbangan banyak hal. Karena itu dirinya meyakini harga akan kembali membaik setelah Ramadhan dan lebaran Idul Fitri mendatang.
"Kami berharap kepada semua pihak pelaku industri nilam, mari tingkatkan keberpihakan kepada masyarakat lebih besar lagi. Kita hindari spekulasi harga yang berlebihan sehingga merugikan masyarakat," ujar Faisal.
Sementara itu, Direktur ARC USK, Syaifullah Muhammad mengaku sudah berkoordinasi dengan mitra dunia usaha dan perbankan untuk dapat mensupport minyak nilam dengan harga wajar.
Syaifullah mengatakan, dirinya sudah bicara dengan mitra di Perancis, dan mereka berkomitmen terkait fleksibilitas harga nilam yang wajar bagi produsen dari petani dan penyuling nilam Aceh. Serta, tidak ada kebijakan penurunan harga nilam secara drastis dari pihak buyer Internasional.
"Saya juga sudah kontak perbankan Aceh, dan mendapatkan komitmen bahwa bank akan membantu pembiayaan untuk eksportir-eksportir yang berpihak kepada kepentingan petani," katanya.
Dalam waktu dekat, lanjut dia, ARC bakal berkirim surat ke Pemerintah Pusat melalui sejumlah kementerian terkait agar memberikan perhatian terhadap produksi minyak nilam.
"Kita akan bersurat agar pemerintah peduli serta bisa mengambil kebijakan tataniaga nilam yang berkeadilan untuk semua stakeholders," demikian Syaifullah Muhammad.
Baca juga: Berkat Hilirisasi nilam bawa Aceh ke Pasar Dunia